Empat Rumah ‘Diterjang’ Tanah Longsor

- Kamis, 21 November 2019 | 15:21 WIB

TARAKAN – Tanah longsor kembali terjadi. Kali ini terjadi di RT 66 Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Rabu (20/11), sekira pukul 05.00 Wita. Ada empat rumah yang terkena tanah longsor.

Petrus Aswinto, warga yang rumahnya diterjang tanah longsor, mengaku mendengar tanah menerjang bagian belakang rumahnya saat hujan mengguyur pada Rabu dini hari. “Saya dengar bunyi nyaring, sudah felling saya longsor ini,” ujarnya, Rabu (20/11).

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan, Kajat Prasetyo mengaku selain rumah Petrus, pihaknya juga mendapat dua laporan tanah longsor. Yakni, di RT 10 dan RT 29 Kelurahan Karang Anyar.

“Tapi rata-rata semua tidak parah. Hanya saja terkena (longsor) di bagian belakang rumah. Ada sebagian sudah kami tinjau,” ujarnya.

Setelah meninjau lokasi longsor, pihaknya langsung melakukan penanggulangan kedaruratan. Salah satunya membantu mengisi pasir dalam karung dan membuat siring untuk menahan beban tanah, agar menimpa rumah warga.

“Ada beberapa siring yang tidak kuat, maka terjadi longsor,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tarakan, Wilem mengatakan pihaknya akan memasang rambu rawan bencana di 63 titik. Yakni, rambu rawan longsor, rawan kebakaran hutan dan lahan dan rambu jalur evakuasi.

“Lokasinya itu ada di Kelurahan Karang Anyar, Markoni dan Sebengkok dipasangi rambu rawan banjir. Untuk di Kelurahan Pantai Amal dipasang rambu peringatan tsunami dan karhutla. Ada juga di Jalan Aki Balak (depan 613),” ujarnya.

Dengan pemasangan rambu itu, lanjutnya, bisa menjadi peringatan bagi warga bahwa di lokasi-lokasi tersebut rawan bencana. “Kan kita juga kasih edukasi kepada masyarakat, mana yang rawan bencana kalau terjadi musim hujan dan panas. Selain itu, masyarakat juga bisa melihat arahan langsung dari jalur evakuasi sebelum petugas datang,” katanya.

Pihaknya menargetkan pemasangan rambu selesai akhir November ini. Setelah pemasangan rambu tersebut selesai, masyarakat diharap agar menjaga dan tidak merusak. “(Rambu, Red) Ini tidak boleh dianggap sepele. Fungsinya jika terjadi bencana itu baru nanti bisa kita rasakan dampaknya,” ujarnya. (*/sas/fen)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X