Ubah Perilaku untuk Penanganan Kawasan Kumuh

- Kamis, 21 November 2019 | 15:47 WIB

TARAKAN – Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie mengungkapkan, dalam penanganan kawasan kumuh tidak hanya dengan melakukan penataan dan membangun secara fisik. Namun, yang tak kalah penting adalah bagaimana mengubah mindset atau perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik.

Itu disampaikannya saat membuka lokakarya mengenai program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Hotel Lotus Panaya Tarakan, Rabu (20/11). “Percuma dibangun permukiman rapi, bagus, tapi kalau masyarakatnya masih berperilaku yang kurang baik, kurang disiplin, buang sampah sembarangan. Untuk itu, perlunya pendidikan sosial kepada masyarakat di permukiman kumuh,” ujarnya.

Irianto mengatakan, lokakarya yang diselenggarakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini penting. Sebagai upaya menjadikan Kaltara menjadi lebih baik dan maju. Utamanya dalam hal penataan permukiman atau wilayah.

“Saya apresiasi kepada yang menyelenggarakan lokakarya ini. Saya juga berharap kegiatan ini bukan hanya sekadar kumpul-kumpul, atau seremoni belaka. Namun, harus ada hasil dari kegiatan lokakarya ini,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, lanjut Irianto, bertujuan untuk memperbaiki dan mengevaluasi program-program penataan pemukiman selama ini. Dikatakan, dalam hal penanganan pemukiman kumuh, diperlukan kolaborasi dari seluruh stakeholder. Di samping juga, perlu inovasi-inovasi.

“Pemerintah Provinsi melalui program kita juga berperan dalam melakukan penanganan pemukiman kumuh. Yaitu lewat program bantuan rehab rumah, utamanya bagi warga kurang mampu,” ujarnya.

Ditegaskan Gubernur, dalam program penanganan kawasan kumuh, didanai oleh pusat melalui APBN. Namun demikian, bukan berarti pemerintah daerah tidak berperan. “Jangan berpikir jika program ini datang begitu saja. Program ini dilakukan juga atas komunikasi dan usulan-usulan yang kita sampaikan. Dan, alhamdulillah melalui programnya pemerintah pusat men-support ini,” ujarnya.

Perlu diketahui, Program Kotaku adalah salah satu upaya mempercepat penanganan permukiman kumuh di Indonesia dan mendukung “Gerakan 100-0-100”. Yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.

“Di Kaltara program ini telah dilaksanakan di beberapa wilayah. Salah satunya di Tarakan, yaitu di Selumit Pantai dan Karang Rejo. Selain itu, juga dibangun beberapa jalan lingkungan, serta taman-taman atau ruang terbuka hijau di beberapa lokasi. Termasuk yang di Tanjung Selor, Nunukan, maupun Tarakan,” sebutnya.

Program Kotaku seperti disampaikan Kepala BPPW Kaltara Dony Fitriadi, akan menangani kawasan kumuh dengan membangun platform kolaborasi melalui peningkatan peran pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat.

Program Kotaku dilaksanakan di 34 provinsi, yang tersebar di 269 kabupaten/kota, pada 11.067 desa/kelurahan.

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kumuh yang ditetapkan oleh kepala daerah masing-masing kabupaten/kota, permukiman kumuh yang berada di lokasi sasaran Program Kotaku adalah seluas 23.656 Hektare.

Sebagai implementasi percepatan penanganan kumuh, Program Kotaku akan melakukan peningkatan kualitas, pengelolaan serta pencegahan timbulnya permukiman kumuh baru, dengan kegiatan-kegiatan pada entitas desa/kelurahan, serta kawasan dan kabupaten/kota. Kegiatan penanganan kumuh ini meliputi pembangunan infrastruktur serta pendampingan sosial dan ekonomi untuk keberlanjutan penghidupan masyarakat yang lebih baik di lokasi permukiman kumuh. (humas)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Taufik Kejar Optimalisasi Tapping Box

Kamis, 25 April 2024 | 17:12 WIB

Najib: Jangan Sampai Ada Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 12:07 WIB

Kian Menjamur, Dukung Penertiban Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 12:05 WIB

Fraksi Beberkan Catatan atas LKPJ Wali Kota 2023

Kamis, 25 April 2024 | 12:04 WIB

Masuk Pelaku UMKM, Minta Pemkot Benahi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 11:42 WIB

Taufik: PTMB Bisa Manfaatkan Sumur Bor Rakyat

Kamis, 25 April 2024 | 11:41 WIB

Dorong PTMB Tambah Layanan, Kejar RPJMD Wali Kota

Kamis, 25 April 2024 | 11:39 WIB

Perjuangkan Bankeu untuk Kota Minyak

Kamis, 25 April 2024 | 11:38 WIB

Ingatkan Warga Jaga Kondusifitas Kota

Kamis, 25 April 2024 | 11:37 WIB

DPRD Tagih Proses Pengamanan Aset

Kamis, 25 April 2024 | 11:34 WIB

Komisi II Soroti Aset Pemkot dengan Status BOT

Kamis, 25 April 2024 | 11:32 WIB

Piutang PBB Capai Rp 321 Miliar

Kamis, 25 April 2024 | 11:30 WIB

Daftar Tunggu SR Meningkat, Total 13 Ribu

Kamis, 25 April 2024 | 11:26 WIB

Pantau Layanan Air Bersih, Komisi II Kunjungi PTMB

Kamis, 25 April 2024 | 11:25 WIB

Bantuan Hukum Bagi Warga, Biaya dari APBD

Kamis, 25 April 2024 | 11:19 WIB

Marak Kebakaran, Segera Bentuk OPD Pemadam

Kamis, 25 April 2024 | 11:17 WIB

Anak Belum Berkeadilan, Rampungkan Raperda KLA

Kamis, 25 April 2024 | 11:10 WIB
X