TARAKAN – Penangkapan sejumlah terduga teroris oleh Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri di Samarinda, Kaltim, Selasa (19/11) lalu, menjadi antensi khusus aparat keamanan di Tarakan.
Komandan Kodim 0907/Tarakan Letkol Inf Eko Antoni Chandra Lestianto mengatakan, pihaknya pun telah melakukan upaya antisipasi. Misal, pemantauan dan pengawasan di pelabuhan dan bandara.
“Sudah kami bahas juga, dan kami awasi. Tapi, insya Allah dengan sinergitas kita semua, kita bisa mencegah masuknya teroris di Tarakan,” ujar Eko, Kamis (21/11).
Dia juga mengatakan, dari informasi yang diterima, belum ada informasi terkait keberadaan gerakan radikalisme di wilayah Kaltara. Hanya saja, dia menekankan perlunya kewaspadaan.
“Untuk indikasi (terduga teroris Samarinda) pernah di Tarakan, kami juga belum dapat info,” ujarnya.
Upaya antisipasi lain yang dilakukan pihaknya terhadap radikalisme, yakni dengan melibatkan masyarakat. Jika melihat ada orang baru dengan gelagat mencurigakan, kata dia, masyarakat diminta melaporkan kepada aparat keamanan.
“Kami juga sudah menginstruksikan untuk mengawasi orang yang sudah lama tinggal di sini, dan punya catatan sejarah pernah bergabung dengan organisasi pro radikal. Dari perkembangan situasi sekarang, kelompok tersebut membuka diri sehingga mereka berbaur dan tidak lagi menutup diri,” bebernya.
Terpisah, Kapolres Tarakan AKBP Yudhistira Midyahwan pun mengaku pihaknya juga sudah melakukan pengawasan dengan cara mengerahkan bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Bhabinkamtibmas) untuk mencari informasi di masyarakat.
“Pasti kita akan melaksanakan giat imbauan dan koordinasi dengan semua instansi, termasuk TNI. Terlebih meningkatkan kewaspadaan dan tingkatkan upaya deteksi dini,” ujar Yudhistira. (*/sas/fen)