Kerangka Atap GOR Roboh, Dewan Akan Panggil Kontraktor

- Selasa, 26 November 2019 | 11:40 WIB

TARAKAN – Insiden robohnya kerangka atap gelanggang olahraga (GOR) tipe B yang berada di kawasan sport center Kelurahan Kampung Empat, Kecamatan Tarakan Timur, Sabtu (23/11), akan disikapi wakil rakyat Bumi Paguntaka.

Seperti disampaikan Ketua Komisi II DPRD Tarakan Sofyan Hianggio, dirinya telah melihat kondisi sebenarnya. Namun untuk penyebabnya, dia menunggu keterangan dari pihak-pihak terkait.

“Nanti kami panggil pihak-pihak terkait, termasuk juga kontraktornya. Kami akan pertanyakan terkait dengan bangunan yang roboh,” ujarnya. 

Secara pribadi, dia menyatakan tidak langsung percaya begitu saja jika alasannya faktor alam, karena kerangka atap yang roboh terbuat dari baja. “Ini juga memang harus ada tindakan yang keras, karena ini terkait juga penggunaan untuk umum. Untungnya tadi saya bilang, jatuhnya dalam posisi pekerjaan dan masih tanggung jawab mereka (kontraktor),” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DRPD Tarakan Mustain, juga menyatakan persoalan itu bisa diagendakan untuk dibahas. Dia juga sangsi apabila alasannya karena kondisi alam.

“Saya kira semua bangunan yang ada di sana kena hujan. Masa itu saja yang roboh kalau hanya alasan itu,” ujarnya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Tarakan Agus Sutanto yang dikonfirmasi, enggan mengomentari. Namun, dia menyatakan kerusakan akan dibenahi kembali oleh kontraktor, karena masih menjadi tanggung jawab kontraktor.

Berdasarkan papan proyek yang terpasang di sekitar pengerjaan, GOR tipe B tersebut dibangun mulai 18 Juni 2019, dengan anggaran mencapai Rp 13.737.400.000. Anggarannya, menurut Agus Sutanto, berasal dari dana alokasi khusus (DAK).

Sebelum insiden terjadi, progres pembangunan ia nilai sudah mencapai 80 persen. Hanya tinggal pemasangan atap dan finishing. Jika nantinya rampung, GOR itu bisa dimanfaatkan untuk menggelar berbagai event olahraga seperti bulutangkis, futsal, bola voli, bola basket dan sepak takraw.

Di pihak lain, Direktur CV Graha Nusantara Slamet Widodo selaku konsultan pembangunan GOR, menduga penyebab robohnya kerangka atap bangunan karena faktor alam. Insiden itu sendiri terjadi ketika pekerjaan dalam proses pemasangan kuda-kuda pada Sabtu (23/11) siang.

“Waktu pemasangan kuda-kuda memang itu dalam proses. Begitu selesai memang harus segera dikunci. Ketika sudah selesai pemasangan kuda-kuda, mau dikunci, pas jam istirahat, anak-anak (pekerja) itu makan, pulang. Pas waktu itu, konon ada angin. Maka itu mau tak justifikasi,” ujarnya.

Widodo pun menegaskan bahwa kerusakan yang ditimbulkan akibat insiden itu masih tanggung jawab kontraktor. Ia telah menginstruksikan kepada kontraktor untuk pengadaan dan perakitan kembali, karena seluruh kuda-kuda yang terpasang dipastikannya sudah tidak bisa dipakai.

“Tidak ada penggantian pemerintah, enggak boleh, ruginya kontraktor. Jadi sudah saya perintahkan beli material baru saja, mau tidak mau, kalau enggak mau diganti baru saya juga tidak mau,” ujarnya.

Dengan insiden itu, Slamet memprediksi penyelesaian pembangunan di luar target Desember. Karena untuk pemesanan material membutuhkan waktu cukup lama yang didatangkan dari Surabaya, ditambah waktu menyetelnya. Diperkirakan kegiatan molor hingga 45 hari. (mrs/fen)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X