TARAKAN – Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Mujahidin Darmanto memastikan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berlangsung, meski salah satu bangunan ambruk.
Karena menurutnya, mulai 2 Desember mendatang akan dilaksanakan penilaian akhir semester. Untuk menyiasati, pihaknya membagi sesi pagi dan siang hari menyesuaikan kondisi ruang kelas yang tersedia. Saat ini, hanya ada tiga ruang kelas yang bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
“Ini ada empat ruang, satu kita pakai kantor, yang tiga kita masukan pagi, kita masukan siang, bergantian,” ujar Darmanto, Rabu (27/11).
Ia mengungkapkan bahwa gedung yang roboh digunakan untuk ruang guru, kepala sekolah dan tata usaha. Meski demikian, kondisi beberapa ruangan lain memang memprihatinkan. Bahkan, satu rombongan belajar sempat melakukan proses belajar di halaman sekolah, karena ruang kelas yang tidak layak.
Namun, tidak lama lagi gedung permanen yang baru dibangun akan rampung. Darmanto mengaku sedang dibangun gedung baru di belakang gedung yang roboh. Pembangunan gedung tersebut selain bersumber dari sumbangan orangtua siswa dan donatur, juga bantuan dari Pemerintah Kota Tarakan. Gedung tersebut memiliki tiga ruangan.
“Kemarin itu tinggal finishing dibantu oleh pemerintah yang ada di sini. Dan saat ini masih proses penyelesaiannya. Bulan 12 harus sudah selesai,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya masih membutuhkan sumbangan untuk membangun gedung lain, guna mendukung kegiatan belajar mengajar. Karena gedung yang akan jadi nantinya selain untuk kegiatan belajar mengajar, juga untuk kantor.
Darmanto memperkirakan masih butuh anggaran cukup besar, karena masih banyak ruangan yang perlu dibangun, dan bangunan harus menyesuaikan kondisi wilayah.
“Kami masih membutuhkan ruang guru, ruang kepala sekolah dan banyak sekali. WC yang kita tidak punya,” ujarnya. (mrs/fen)