TANJUNG SELOR - Korban pencabulan yang masih di bawah umur mengalami trauma. Karena kelakuan bejat ayah tirinya, berinisial AM, yang tega menyetubuinya. Apalagi korban saat itu diancam menggunakan senjata tajam (Sajam).
Meskipun demikian, trauma yang dialami korban diupayakan dapat disembuhkan. Itu diungkapkan Kapolres Bulungan, AKBP Yudhistira Midyahwan diwakili Kasat Reskrim, AKP Belnas Pali Padang. Melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), akan bekerja sama dengan pihak terkait. Untuk memberikan terapi, sebagai upaya menghilangkan rasa trauma korban.
“Trauma itu saya rasa wajar. Apalagi dia (korban) diancam dan itu ayah tiri yang seharusnya menjaga dia,” kata dia, Jumat (6/12). Dalam proses pemeriksaan, korban terus didampingi. Pasalnya, untuk menghilangkan rasa trauma tersebut butuh waktu cukup lama.
Pentingnya menghilangkan trauma tersebut, agar korban bisa kembali melakukan aktivitas. “Kita tak bisa memaksakan anak ini, untuk dimintai keterangan. Jadi perlahan-lahan,” imbuhnya.
Untuk pelaku, sudah mendekam di balik jeruji besi Rumah Tahanan (Rutan) Polres Bulungan. Pelaku dijerat pasal 83 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. Diakui Belnas, dari hasil pemeriksaan belum bisa diketahui motif pelaku yang tega menggauli anak tirinya itu.
“Jika dibilang tak terpenuhi kebutuhan biologisnya, dirasa tidak juga. Karena pelaku memiliki istri. Motif pelaku masih dilakukan pendalaman,” tutupnya. (*/fai/uno)
