TARAKAN–Stok beras bulog diperkirakan mencukupi hingga tiga bulan ke depan, tepatnya Maret 2020. Termasuk untuk kebutuhan pangan lainnya, seperti daging dan minyak goreng.
Namun untuk ketersediaan gula, saat ini masih dalam kondisi kosong. “Untuk gula belum sampai di Tarakan. Tergantung di gudang, kalau stok menipis ya kita minta,” terang Kepala Perum Bulog Sub Divre Tarakan, Pengadilan Lubis saat dikonfirmasi, kemarin (18/12).
Mengenai batasan konsumsi beras layak jual, Lubis mengaku tidak mengatur hal tersebut. Pihaknya menggunakan sistem revolving atau perputaran secara berkala, untuk menyetok bahan pangan. “Kalau untuk jumlah semuanya, kami tidak bisa jawab,” ucapnya.
Kegiatan ekspor beras dari Bulog, pihaknya belum mendapat instruksi langsung dari pusat. Hanya saja bulog bertanggung jawab akan kesediaan pangan di Kaltara. “Di luar dari Kaltara itu urusan pusat,” imbuhnya.
Jelang perayaan Natal, belum dapat instruksi untuk membuka pasar murah dari Pemkot Tarakan. “Tidak ada permintaan lebih untuk kebutuhan beras, biasa saja,” kata dia. Untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Rumah Pangan Kita (RPK) dan penjualan ke pasar, masih dilayani Bulog.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik untuk membeli bahan pokok. “Kan di tiap kelurahan ada RPK. Kalau total semuanya ada 200 lebih RPK. Tapi yang aktif hanya 80 persen,” tutup dia. (*/sas/uno)
