KENDARAI MOTOR, JOKOWI JAJAL JALAN PERBATASAN KALIMANTAN

- Jumat, 20 Desember 2019 | 14:41 WIB

Dari bandara Yuvai Semaring, Presiden menjajal jalan perbatasan trans-Kalimantan yang terletak di Kecamatan Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara. Sesuai niatnya, Presiden Jokowi memilih untuk mengendarai sepeda motor custom  miliknya saat meninjau jalan tersebut.

Presiden Jokowi mengendarai Kawasaki W175 yang telah dimodifikasi bergaya tracker tersebut. Sejumlah menteri ikut mendampingi mengendarai sepeda motor juga, yaitu Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie.

Moda sepeda motor sengaja dipilih oleh Presiden Jokowi untuk menjajal jalan perbatasan. Sepeda motor berwarna hijau tersebut digunakan Presiden menjajal jalan sejauh kurang lebih 11 kilometer.

“Ya bisa merasakan betul kalau pakai kendaraan (motor). Kalau pakai mobil ya rasanya akan beda,” kata Presiden.

Presiden mengaku puas setelah menjajal jalan perbatasan. Menurutnya, perkembangan pembangunan jalan sudah sangat baik dan kini tinggal tahap penyelesaian.

“Tinggal penyelesaian-penyelesaian. Ini sudah pengerasan, tadi ada yang masih tanah akan segera pengerasan, aspal masuk, sudah, mulus semuanya,” ucapnya.

Hingga saat ini, jalan perbatasan yang telah selesai dibangun mencapai 966 kilometer. Presiden menyampaikan, bahwa pemerintah akan terus menyelesaikan pembangunan jalan perbatasan Indonesia dengan negeri jiran.

“Ini adalah garis batas antara Indonesia dan Malaysia. Nunukan, dan di sebelah sana Sarawak. Kita harapkan nanti jalan-jalan yang sedang kita kerjakan ini akan segera kita selesaikan,” ujarnya.

Kepala Negara lalu kembali menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur jalan sebagai penghubung antarwilayah. Dengan dibangunnya akses konektivitas, lanjutnya, perekonomian di daerah bisa meningkat.

“Inilah pentingnya infrastruktur menghubungkan antara kabupaten dengan kabupaten. Sehingga ekonomi akan bisa berjalan karena ada mobilitas orang, barang dan komoditas,” jelasnya.

Untuk itulah alasan pemerintah akan terus membangun infrastruktur. Meskipun fokus konsentrasi kerja pemerintah lima tahun ke depan adalah pembangunan sumber daya manusia.

“Fokus konsentrasi kita ada di pembangunan kualitas sumber daya manusia. Tetapi pembangunan infrastruktur tetap dilanjutkan karena memang banyak yang belum selesai. Terutama untuk jalan-jalan di wilayah-wilayah perbatasan. Tapi sudah hampir selesai kok, sudah 966 kilometer,” paparnya.

Setelah membangun jalan sebagai infrastruktur dasar, kata Presiden, maka akan mudah untuk membangun infrastruktur yang lainnya. Seperti sekolah atau puskesmas. Dengan adanya jalan tersebut, masyarakat juga akan memiliki akses ke tempat-tempat lain.

“Kita beri contoh, misalnya ini di paling timur di Nduga. Orang sakit mau ke pusat kesehatan atau ke rumah sakit bisa 4 hari. Bagaimana kalau enggak dibangun infrastruktur itu?,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengaku telah melaporkan semua kepada Presiden Joko Widodo. Namun inti dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kalimantan Utara untuk mengecek kesiapan dimulainya pembangunan PLTA Hydro Power dan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor yang akan dibangun mulai tahun depan.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X