Tindak kejahatan di Kaltara mengalami penurunan di tahun 2019 ini. Jika tahun 2018 jumlah yang ditangani mencapai 1.086 kasus, tahun ini menurun menjadi 973 kasus. Dari jumlah tersebut, tercatat sebanyak 748 laporan yang diselesaikan.
Kapolda Kaltara Brigjen Pol Indrajit mengungkapkan, dari jumlah kasus tersebut, Polres Nunukan dan Tarakan yang mendominasi laporan kejahatan di Kaltara. Dengan masing-masing sebanyak 322 kasus. Polres lainnya seperti Polres Bulungan menerima 212 laporan dan Polres Malinau 58 laporan.
“Untuk Polda Kaltara sendiri, Ditresnarkoba menerima 22 laporan, Ditreskrimsus 10 laporan dan Ditreskrimum 9 laporan. Jadi Tarakan dan Nunukan ini memang mendominasi,” ungkapnya saat menggelar konferensi pers akhir tahun di Mapolda Kaltara, Kamis (26/12).
Tindak kejahatan di Kaltara, lanjut dia, didominasi oleh kejahatan konvensional sebanyak 762 laporan, kejahatan trans nasional 204 laporan, dan kejahatan terhadap kekayaan negara 7 laporan. “Kejahatan konvensional ini meliputi penganiayaan, pencurian, penggelapan dan sebagainya. Ini memang cukup banyak terjadi, terutama di Nunukan dan Tarakan,” kata dia.
Selain itu, kaus lainnya seperti narkotika juga cukup besar. Perkara penyalahgunaan narkoba sebanyak 252 laporan, dengan penyelesaian sebanyak 219 kasus. Dari kasus tersebut 323 tersangka laki-laki dan 44 perempuan telah diamankan. “Untuk barang buktinya itu ada 105 kg sabu-sabu. Kalau di tahun 2018 lalu ada 86,64 kg,” ujarnya.
Kemudian, untuk kecelakaan lalu lintas tahun 2019 mencapai 193 kasus. Jumlah korban meninggal dunia mencapai 40 orang, luka berat 91, dan luka ringan 191. "Ini yang selalu kita sosialisasikan. Terus kita beri pemahaman kepada masyarakat agar mengutamakan keamanan dan keselamatan berkendara," ujarnya.
“Untuk pelanggaran lalu lintas selama 2019 mencapai 7.600 kasus. Jauh menurun dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 11.007 kasus,” sambungnya. (*/fai/udi)
