Ongkos Angkut Barang di Pelabuhan Tengkayu Dikeluhkan

- Jumat, 27 Desember 2019 | 21:21 WIB

TARAKAN – Direktur PT Tengkayu Jaya Bersama Muhammad Ramli, mengklarifikasi keluhan masyarakat akan ongkos angkut barang penumpang oleh buruh pelabuhan, yang dinilai terlalu mahal.  

Keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media sosial Facebook oleh akun Achmadsetiawan, yang diunggah di grup komunitas Peduli Kota Tarakan pada Rabu (25/12). Melalui unggahan tersebut, ia mengeluhkan ongkos angkut barang naik menjadi Rp 10 ribu, hanya dari speedboat naik ke dermaga. Keluhan itupun mendapat banyak tanggapan dari warganet.

“Kemarin kami coba telusuri dari akunnya itu, ternyata itu akunnya enggak jelas juga,” ujar Muhammad Ramli kepada awak media ini, Kamis (26/12).

Ramli lantas mengimbau, jika masyarakat mengeluh terhadap layanan buruh cangkingan, ia mempersilakan melapor ke kantornya yang masih di wilayah Pelabuhan Tengkayu I Tarakan.

“Sekiranya ada komplain dari masyarakat, harap ke kantor kami. Kan ada perwakilannya di depan sana. Terus harus jelas juga buruhnya itu pakai nomor baju berapa sama namanya siapa. Itu mesti kita tahu. Kalau pun dari mereka, itu berarti oknum, bukan semuanya,” tuturnya.

Ramli mengimbau masyarakat tidak langsung mengeluhkan di media sosial. Dengan dilaporkan ke perwakilan, pihaknya bisa langsung mengklarifikasi. Saat ini, ada 61 buruh cangkingan di bawah pengawasannya. Ramli menegaskan pihaknya siap memberikan surat peringatan (SP) jika ada buruh yang bermasalah.

Selain itu, lanjut dia, buruh di pelabuhan Tengkayu I Tarakan, tidak lagi didominasi buruh cangkingan di bawah pengawasan pihaknya. Menurutnya, ada juga buruh dari anak buah kapal (ABK) speedboat yang ikut angkat barang penumpang, karena aktivitas penumpang yang ramai.

Dugaan lain, menurut Muhammad Ramli, bisa jadi ongkos angkut menjadi naik, karena mempertimbangkan berat barang. Ditambah lagi terkadang dalam satu dermaga sampai berjejer speedboat yang sandar, sehingga agak ekstrem bagi buruh untuk mengangkut barang dari speedboat ke dermaga.

“Kadang barang penumpang itu, mohon maaf, mungkin sebagian kecil penumpang agak cerewet, barangnya menurut dia kecil saja, tapi tonasenya berat sampai 20 kg, 30 kg. Kesepakatan bersama kemarin kan, di bawah 10 kg memang Rp 5 ribu, tapi di atas 10 kg ada biaya tambahan. Karena mereka enggak paham,” ungkapnya.

Inisiatif buruh cangkingan mengangkat barang penumpang dari speedboat ke dermaga, menurut Ramli, juga dalam rangka mempertimbangkan keselamatan penumpang. Pasalnya, jika penumpang sendiri yang mengangkut barang mereka ke dermaga, dikhawatirkan jatuh atau terjepit. Sementara jika tunggu negosiasi, keburu speedboat berlayar lagi, karena waktu mereka sandar di dermaga, tidak lama.

Sementara itu, Koordinator Pelabuhan Tengkayu I Tarakan Djerman mengaku bahwa penyelesaian persoalan buruh ia serahkan kepada pihak koperasi. Namun, pihaknya tetap melakukan pengawasan.

“Masalah barang tadi sudah kita serahkan ke buruh bagaimana teknisnya, tetap pengawasan kami,” katanya.

Pihaknya juga terus berupaya melengkapi sarana dan prasarana. Karena pelabuhan Tengkayu I Tarakan saat ini masih dalam pembenahan di sisi laut. (mrs/udi)  

Editor: uki-Berau Post

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X