TANJUNG SELOR – Amankan Pilkada 2020, Kapolda Kaltara Brigjend Pol Indrajit, akan kerahkan 2/3 personel di Polda Kaltara untuk pengamanan, termasuk membantu penyelenggara jika kesulitan dalam melakukan distribusi logistik.
Ditegaskannya, kericuhan yang sempat terjadi pada Pilkada 2015 tidak boleh terulang tahun depan. Agar hal itu tercipta, dirinya turut meminta masyarakat tetap menjadi pemilih yang bijak, cerdas, dan tidak muda terprovokasi. Untuk diketahui, pada pilkada 2015 itu terjadi kericuhan dan pembakaran yang terjadi di Tanjung Selor, Bulungan. Sejumlah orang ditangkap, termasuk otak pelakunya. Latar belakang kericuhan itu tak lain masalah ketidakpuasan dengan hasil Pemilihan Gubernur Kaltara untuk pertama kalinya itu.
"Jangan juga mau diprovokasi orang luar. Kita yang terima getahnya. Pengalaman di luar, kalau ricuh, ekonomi runtuh,” ungkapnya.
Masyarakat, lanjut dia, memilih pemimpin untuk membawa ke arah kesejahteraan. Oleh sebab itu, tidak mungkin sejahtera jika terjadi ricuh dan tidak aman. “Yang rugi kita sendiri," kata dia.
Menurut Indrajit, perbedaan pilihan merupakan hal yang biasa. Memilih pemimpin juga merupakan keharusan. Akan tetapi, tidak boleh menyimpang, tidak boleh melakukan hal-hal yang bisa ditindak pidana, memperkeruh suasana, dan lainnya.
“Jadi saya minta berjalan dengan damai. Kami tetap bekerja keras untuk mengawal jalannya Pilkada serentak 2020 mendatang. Tentunya tanpa bantuan dari masyarakat, itu tidak akan berjalan lancar,” ujarnya.
Sambungnya juga, pengamanan bukan hanya dari pihaknya saja, TNI juga akan mem-backup. “Kami siap mengamankan Pilkada 2020 agar berjalan aman, damai, dan sejuk," terangnya. (*/fai/sam)
