TARAKAN – Memasuki awal tahun, Pertamina EP Asset 5 melakukan tajak sumur pengeboran di dua lokasi sumur baru. Yakni di sumur Louise-1119 di Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur dan sumur B-1803B di Bunyu, Bulungan, Kalimantan Utara.
Khusus di provinsi termuda ini, tajak sumur dilakukan bersamaan momentum pergantian tahun pada Selasa malam (31/12). “Pertamina EP spiritnya di awal tahun kita harus agresif. Harus banyak melakukan kegiatan, baik itu pemboran ataupun work over. Karena kita dituntut untuk meningkatkan produksi,” jelas President Director PEP, Nanang Abdul Manaf, Selasa (31/12).
Pengeboran di awal tahun, agar ke depan kontribusinya bisa dinikmati dari program-program yang sudah dikerjakan. Persiapan pengeboran telah dilakukan jauh hari. Mulai dari mendapatkan persetujuan SKK Migas dan Pertamina (Persero), dilanjutkan dengan survei lapangan, proses pembebasan lahan hingga pembuatan konstruksi.
Semua tahapan itu memakan waktu 5-6 bulan sebelumnya. “Saya mengapresiasi kawan-kawan di Bunyu, karena punya komitmen mempersiapkan semuanya. Sehingga pada 31 Desember 2019, belum masuk 1 Januari 2020, kita sudah mengeksekusi program-program yang rencananya memang untuk tahun 2020,” ungkapnya.
Informasi yang dihimpun media ini, sumur B-1803B dibor oleh PDSI dengan menggunakan rig PDSI, N110 M (1500 HP). Dengan target kedalaman pengeboran 3.300 meter dan waktu penyelesaian selama 60 hari. Hidrokarbon dari sumur ini diprediksi memberikan sumbangsih bagi PEP Asset 5 sebesar 350 BOPD (barel oil per day).
Berupa minyak, dan gas sebesar 1,50 MMSCFD. “Bunyu punya target, karena sumurnya juga cukup dalam. Biayanya juga cukup mahal untuk ukuran sumur pengembangan. Jadi targetnya antara 250 hingga 300 barel per hari,” sebutnya.
Dengan adanya tambahan produksi dari sumur baru ini, bisa meningkatkan produksi minyak di Bunyu. Bunyu merupakan aset Pertamina EP yang mampu mencapai target produksi pada tahun ini. Dari target 6.183 BOPD, sekarang diperkirakan sudah mencapai 6.200 BOPD.
Tahun 2020, Nanang menargetkan produksi minyak di Bunyu bisa mencapai 6.400 BOPD. Untuk mencapai target itu, jajarannya memprogramkan pengeboran 10 sumur baru di tahun ini. Dengan nilai investasi per sumur mencapai hingga USD 45 juta.
Sebelum penajakan sumur B-1803B di Bunyu, pihaknya sudah melakukan penajakkan di empat sumur lainnya di Indonesia. Termasuk di Kalimantan Timur yang digarap oleh Pertamina Asset 5. Di Kaltim dibuka sumur Louise-1119 di Sangasanga, Kabupaten Kukar pada Senin (30/12) lalu.
Sumur lainnya berada di Jirak, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, sumur di Jati Sinta II, Jawa Barat dan sumur di Kuala Simpang Barat, DI Aceh.
Sementara itu, Asset 5 General Manager, Andri Haribowo menegasakan PEP Asset 5 selalu siap memenuhi target produksi yang diberikan direksi kepada manajemen Asset 5.
“Kami rencanakan dan eksekusi dengan optimal, sehingga target produksi dapat terpenuhi,” ujarnya. PEP Asset 5 beroperasi di bawah pengawasan PEP dan menyediakan kebutuhan energi nasional dari wilayah Kalimantan.
PEP Asset 5 mengoperasikan lapangan Sangasanga dan Sangatta, Tarakan, Bunyu dan Tanjung (Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah). Sesuai data 29 Desember 2019 (year-to-date), produksi minyak mentah PEP Asset 5 berkisar pada 17.792 BOPD dari target 19.034 BOPD, atau realisasi sebesar 93,5 persen.
Sedangkan produksi gas bumi berkisar pada 15,49 million standard cubic feet per day (MMSCFD), dari target 14,34 MMSCFD, atau realisasi sebesar 108,1 persen. (mrs/uno)
