TARAKAN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tarakan, mengonfirmasi ada dua sekolah di Tarakan yang menjadi model penerapan program bantuan operasional sekolah (BOS) kinerja, dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Adalah SMP Negeri 2 dan SD Negeri 007 Tarakan, yang akan melaksanakan sistem pembelajaran menggunakan elektronik berupa tablet atau tab android. Kedua sekolah tersebut menerima BOS kinerja untuk pembelian tab.
“SMP Negeri 2 itu kurang lebih dapat Rp 700 juta. Dana itu untuk dibelikan tab yang harganya sudah distandarisasi, artinya ada di e-katalog. Kalau misalnya Rp 2 juta, itu dapatnya untuk 350 siswa,” ujar Kepala Disdikbud Tarakan, Tajuddin Tuwo, Jumat (3/1).
Menurut Tajuddin, dua sekolah tersebut dipilih oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena nilai ujian sekolah dan ujian nasional siswanya rata-rata bagus.
Menurut mantan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Tarakan ini, tab itu nantinya bisa digunakan untuk semua mata pelajaran. Namun, tidak boleh dibawa pulang.
Tajuddin mengaku dana BOS kinerja tersebut sudah diterima. Namun, untuk penggunaannya tetap mengacu pada petunjuk teknis yang diterbitkan Kemendikbud. Saat ini pihaknya masih menunggu terbitnya petunjuk teknis tersebut.
Program ini, menurut Tajuddin, seiring dengan visi Pemerintah Tarakan menjadikan masyarakat maju, sejahtera dengan smart city.
Sementara itu, dimintai tanggapannya mengenai program Kemendikbud terkait penghapusan ujian nasional (UN) mulai tahun depan, Tajuddin mengaku siap melaksanakan apapun yang diprogramkan pemerintah.
“Apapun kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, itu akan kita laksanakan sepenuhnya,” ujar Tajuddin.
Menurut Tajuddin, pihaknya saat ini sedang menunggu alat ukur pengganti UN yang akan diterapkan oleh Kemendikbud. Ia menilai tidak mungkin dalam proses belajar mengajar, tidak ada alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat kompetensi siswa. (mrs/udi)
