TANJUNG SELOR – Butuh kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) terhadap sejumlah pembangunan yang terlaksana di Kalimantan Utara (Kaltara). Hal tersebut sebagai dasar untuk proses pembangunan.
Pembangunan yang diproyeksikan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Peso, Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor dan Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah-Penelitian dan pengembangan (Bappeda-Litbang), Datu Iqro Ramadhan mengatakan, organisasi internasional untuk lingkungan hidup melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bekerjasama dengan Kaltara.
Bantuan kerjasama yang dimaksud berupa teknis, seperti proses membangun pembangunan hijau dengan baik hingga KLHS. “Organisasi ini dari Norwegia. Kita tetap berupaya meningkatkan investasi dengan memperhatikan lingkungan hidup agar terjaga,” jelasnya, kemarin (12/1).
Selain itu, rencananya Duta Besar Norwegia akan datang ke Kaltara untuk membahas kerjasama tersebut. Kaltara sangat terbantu dengan adanya KLHS yang akan menjalin kerjasama. Saat ini, Pemprov Kaltara masih menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2025. Dalam penyusunan ini, harus ada KLHS.
“Mereka (organisasi) ini bisa membantu kita untuk menyusun KLHS,” imbuhnya. Selain bantuan, bahkan organisasi ini pun dapat mendorong investor masuk ke Kaltara. Terutama, investor pada sektor lingkungan. “Proyek pembangunan ramah lingkungan bisa terealiasasi. Itu juga menjadi komitmen kita, dengan membangun proyek yang ramah lingkungan,” tuturnya. (*/fai/uno)
