TANJUNG SELOR – Wacana pembangunan Jembatan Bulan yang menghubungkan Kota Tarakan dan Kabupaten Bulungan, hingga saat ini belum terealisasi. Upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara, setiap tahun mengajukan anggaran pembangunan Jembatan Bulan itu.
Demikian disampaikan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penata Ruang-Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara, Sunardi. Bahwa sampai saat ini, baru koridor yang terbangun melalui APBD Kaltara mengusulkan anggarkan sebesar Rp 6,7 miliar.
“Anggaran yang diusulkan untuk jalan pendekat. Jalan pendekat yang nantinya akan menuju Jembatan Bulan. Sementara itu saja, belum ada pengerjaan lain,” jelasnya.
Proses pembangunan Jembatan Bulan tidak bisa hanya mengandalkan anggaran APBD Kaltara. Mengingat alokasi anggaran yang ada tidak akan cukup untuk pembangunan tersebut. “Kita upayakan bangun jembatannya melalui anggaran pemerintah pusat atau bantuan luar negeri,” ujarnya.
Pasalnya, ujar dia, alokasi anggaran untuk membangun jembatan tersebut dibutuhkan kurang lebih Rp 7 triliun. Sementara APBD Kaltara hanya sekitar Rp 2,6 triliun saja. “Tetap kita komitmen, tapi harapannya nanti ada percepatan terhadap pembangunan PLTA dan KIPI, pasti dampaknya sangat besar,” jelasnya.
Terpisah, Ketua DPRD Kaltara, Norhayati Andris mengatakan, harus ada progres dalam pembangunan Jembatan Bulan. Namun Pemprov Kaltara juga harus memikirkan anggaran yang dibutuhkan. “Jika anggarannya itu cukup besar, segera diajukan ke pemerintah pusat. Nanti pemerintah pusat yang bangun. Apalagi, seperti KBM Tanjung Selor juga dibantu dari pemerintah pusat. Saya rasa bisa saja tinggal kita ajukan,” pungkasnya. (*/fai/uno)