Hasil Olah TKP Dikoordinasikan dengan Labfor

- Rabu, 22 Januari 2020 | 15:30 WIB
OLAH TKP: Tim Identifikasi Polres Tarakan melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kebakaran yang menghabiskan ratusan rumah dan toko di Pasar Batu, Kelurahan Sebengkok.
OLAH TKP: Tim Identifikasi Polres Tarakan melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kebakaran yang menghabiskan ratusan rumah dan toko di Pasar Batu, Kelurahan Sebengkok.

PASCA kebakaran terjadi, aparat kepolisian masih diselidiki penyebabnya dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Saat ini tim dari identifikasi Satreskrim Polres Tarakan sudah diterjunkan.

Hasil dari olah TKP ini, akan dikoordinasikan ke pusat Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Surabaya, guna ditindaklanjuti lebih dalam lagi. “Sampai sekarang tim iden masih bekerja untuk olah TKP,” terang Kapolres Tarakan, AKBP Filoll Praja Arthadira, kemarin.

Namun, Kapolres belum bisa memastikan barang-barang yang akan dibawa untuk dijadikan sample. Kedatangan tim Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya dijadwalkan dalam waktu dekat. “Kita tetap berkoordinasi dengan Labfor, untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran dan titik awal api,” ujarnya.

Sementara itu, menurut Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Guntar Arif Setiyoko, sudah meminta keterangan dari 4 saksi. Diantaranya, tetangga sekitar lokasi diduga munculnya titik api, saksi yang pertama kali melihat adanya kobaran api dan penghuni kos. “Saksi yang kita mintai keterangan bisa saja bertambah. Kita juga sudah memeriksa korban yang diduga rumahnya menjadi titik awal munculnya api,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu juga, Kapolda Kaltara, Brigjen Pol Indrajit melihat lokasi kebakaran. Termasuk menghampiri korban kebakaran yang berada di pengungsian sementara. Dia mengatakan, untuk mengantisipasi adanya anak-anak yang terus menerus mengalami trauma akibat kejadian itu. Maka pihaknya langsung menerjunkan ahli psikologis untuk menangani anak-anak yang trauma.

“Kami berusaha membantu masyarakat yang terkena bencana dan untuk anak-anak yang trauma. Masyarakat korban bencana, pasti akan ada yang trauma terutama anak-anak,” tuturnya.

Untuk ahli psikologis yang disediakan oleh Polda Kaltara, akan berada di lokasi pengungsian selama tanggap darurat berlangsung, yakni 14 hari. Pihaknya akan memastikan semua kondisi masyarakat sudah membaik, berbaur dan berkomunikasi dengan baik. “Kalau semua sudah membaik dan trauma hilang baru kita akan mempertimbangkan menarik kembali psikolog,” bebernya.

Tidak hanya bantuan, bahkan Polda Kaltara menyiagakan personel guna membantu korban kebakaran selama berada di pengungsian. Polda Kaltara juga akan membuat posko, untuk menjaga lokasi kebakaran agar tidak adanya terjadi penjarahan barang-barang milik korban kebakaran.

“Saya minta warga harus waspada, apalagi yang berkaitan dengan api dan listrik. Kalau mau keluar rumah, jangan ada alat elektronik menyala atau malah meninggalkan kompor menyala. Karena hal itu sangat berbahaya,” imbaunya.

Dikonfirmasi terpisah, Manager PLN UP3 Tarakan, Suparje Wardiyono mengatakan, sudah mengamankan instalasi PLN dan instalasi milik pelanggan. Selain itu, PLN juga kembali mengecek dan memperbaiki tiga gardu listrik di TKP. “Yang terdampak sudah kami lokalisir dan manufer dari instalasi lain. Terus pelanggan kami data fisiknya,” ungkapnya.

PLN belum bisa menafsirkan kerugian yang dialami akibat dari kebakaran tersebut. Dia memastikan, ada 200 lebih pelanggan PLN yang tekena dampak. PLN akan mengganti meteran jika memang tidak layak digunakan. “Insha Allah hari ini (kemarin, Red) bisa normal. Tapi masih ada yang pada di daerah Kelurahan Sebengkok sama sebagian Selumit. Kami juga siapkan 40 petugas PLN upaya pemulihan listrik,” tutupnya. (*/sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X