Korban Kebakaran Terdata 102 KK, Mulai Gelisah di Pengungsian

- Rabu, 22 Januari 2020 | 15:32 WIB
SISA PUING: Kondisi Pasar Batu Tarakan pasca terjadinya kebakaran yang menghanguskan ratusan rumah dan kios milik warga.
SISA PUING: Kondisi Pasar Batu Tarakan pasca terjadinya kebakaran yang menghanguskan ratusan rumah dan kios milik warga.

TARAKANMusibah kebakaran yang melanda Pasar Batu, Tarakan, menghanguskan ratusan rumah. Karena wilayah tersebut juga merupakan pemukiman padat penduduk.

Pasca kebakaran, petugas dan tim relawan mencari data akurat jumlah warga yang terdampak. Kelurahan Sebengkok pun sigap dengan mendata dampak kebakaran, baik jumlah kepala keluarga (KK) dan rumah. Kebakaran tersebut yang terkena dampaknya ada 4 RT. Terdiri dari RT 24, RT 5, RT 2 dan RT 1.

“Jumlah korban kebakaran yang terdiri dari 4 RT sebanyak 102 Kepala Keluarga. Dengan jumlah keseluruhan dari musibah kebakaran itu sebanyak 336 jiwa,” sebut Lurah Sebengkok, Syakhril Alamsyah saat dikonfirmasi Harian Rakyat Kaltara.

Rincian yang terkena dampak kebakaran, RT 5 ada 2 bangunan, yang terdiri dari 4 KK. Lalu RT 1 ada 2 rumah dari 5 KK. Selanjutnya, RT 2 ada 14 toko dan 15 KK. Total bangunan yang hangus akibat kebakaran hebat tersebut sejumlah 140 unit. Paling banyak yang terkena dampak kebakaran berada di RT 24. Yang memiliki luas wilayah diperkirakan satu hektare, seluruh bangunan baik rumah dan toko ludes dilahap si jago merah.

“Total bangunan yang hangus di RT 24 itu mencapai 120 unit,” ucapnya. Sementara korban kebakaran yang mengungsi di Masjid At-Taqwa Sebengkok ada 16 KK. Sisanya kemungkinan menginap di rumah kerabatnya.

Menurutnya, banyaknya bangunan yang terbakar dibandingkan jumlah KK. Dikarenakan ada beberapa warga yang tinggal di luar Kelurahan Sebengkok. “Mereka hanya buka usaha di situ (Pasar Batu). Sehingga toko lebih banyak daripada warga. Itu salah satu yang menyebabkan perbedaan data itu. Makanya saya ambil data dari RT, karena yang lebih tahu warganya,” terangnya.

Keakuratan data tersebut nantinya akan disinkronkan dengan bantuan yang diberikan. Untuk data di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) tidak sinkron dengan jumlah penduduk yang menghuni di Kelurahan Sebengkok. “Takutnya warga sudah tidak berdomisili di situ (Pasar Batu),” tuturnya.

Selain itu, Kelurahan Sebengkok juga akan mendata anak sekolah yang terkena dampak kebakaran. Hingga saat ini, tempat pengungsian hanya di halaman Masjid At-Taqwa. “Di tempat pengungsian ada tersedia 3 kamar mandi. Di dalam masjid dan toilet portable dari BPBD Tarakan. Bahkan ada juga dapur umum dan tempat tidur,” urainya.

Sementara itu, sebagian korban mulai tak betah berada di pengungsian. Seperti diutarakan Murnia (50), yang mengaku tidak betah selama berada di pengungsian. Pasalnya kedua cucunya yang masih balita menangis akibat kepanasan. “Cuma tempat tinggal ini saja yang saya pikir. Kalau untuk selimut sama perlengkapan bayi lengkap saja,” keluhnya.

Sebelumnya, Murnia tidak bisa menyelamatkan benda berharga saat kebakaran berlangsung. Karena hanya fokus untuk menyelamatkan cucunya yang tengah menangis. “Soalnya dia juga sakit pas ada kebakaran. Tapi sudah dibawa ke puskesmas,” pungkasnya. (*/sas/uno)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X