Korban Kebakaran Masih Butuh Uluran Tangan

- Kamis, 23 Januari 2020 | 18:40 WIB
BUTUH BANTUAN: Korban kebakaran Pasar Batu memenuhi tenda pengungsian di posko tanggap darurat, Rabu (22/1).
BUTUH BANTUAN: Korban kebakaran Pasar Batu memenuhi tenda pengungsian di posko tanggap darurat, Rabu (22/1).

TARAKAN – Antusias masyarakat membantu korban musibah kebakaran di Pasar Batu, Kelurahan Sebengkok, begitu besar. Pasca kebakaran, Senin (20/1), bantuan terus berdatangan ke posko pengungsian yang didirikan Pemerintah Kota Tarakan di Masjid At-Taqwa, Kelurahan Sebengkok.  

Bantuan yang berasal dari berbagai kalangan ini tidak hanya berupa kebutuhan pokok. Seperti makanan instan dan beras, tapi juga pakaian hingga uang tunai.

“Barang yang masuk saat ini sudah berlimpah ruah. Lebih daripada cukup, baik itu perlengkapan mandi dan sembako. Dari jumlah hampir 700-an warga, baik pribadi, perusahaan, BUMN, semuanya yang terdaftar,” terang Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Tarakan, Maryam, Rabu (22/1).

“Kemudian uang sampai terakhir tadi malam (Selasa, red) itu sekitar Rp 230 juta lebih,” sambung ibu paruh baya berhijab ini, ditemui Rakyat Kaltara di posko pengungsian.

Meskipun berlimpah, Maryam mengaku masih membutuhkan bantuan untuk sejumlah kebutuhan yang belum tercukupi. Seperti perlengkapan sekolah bagi anak korban kebakaran.

Selain itu, pakaian layak pakai juga masih dibutuhkan. Sebab, meskipun bantuan pakaian cukup banyak, namun setelah disortir oleh petugas, diperkirakan hanya 2 – 3 persen saja dari jumlah keseluruhan yang tergolong pakaian layak pakai.

“Pakaian yang barulah, kalau bisa yang layak pakai. Kalau selebihnya perlengkapan salat. Yang tidak ada itu mukenah. Ada cuma bisa dihitung,” ucap mantan Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemkot Tarakan ini.

Pihaknya juga masih membutuhkan bantuan uang tunai. Karena pemanfaatannya bersifat fleksibel. Seperti untuk melayani kebutuhan korban kebakaran yang menginginkan makanan sehat. Selain itu, kelebihan bantuan uang tunai nantinya juga akan dibagikan kepada korban.

Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Tarakan memperoleh data, sebanyak 140 kepala keluarga dengan jumlah 500 an lebih jiwa, menjadi korban kebakaran.

Di sisi lain, banyaknya yang melakukan aksi penggalangan bantuan, membuat Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat mengimbau wajib meminta rekomendasi kepada Dinas Sosial dan Pembedayaan Masyarakat.

Agar Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Tarakan bisa mengatur hari, waktu dan tempat lokasi penggalangan dana. “Kami minta supaya mereka bisa menyesuaikan dirilah. Kalau dititik itu sudah ada, mereka kami arahkan untuk mencari ke titik lain. Karena kami tidak bisa menolak begitu semangatnya mereka untuk penggalangan dana,” imbau Maryam.

Adapun hasil penggalangan bantuan, agar bisa diserahkan ke posko pengungsian yang dikoordinir Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Tarakan. Khusus berupa uang tunai, tidak dibelikan dalam bentuk barang.

Sementara itu, DPRD Kaltara turut menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran. Sumbangan uang tunai senilai Rp 22 juta lebih hasil penggalangan bantuan dari tamu undangan dan anggota dewan yang hadir pada rapat paripurna DPRD Kaltara, Selasa (21/1).

“Pada saat kami paripurna, kami membuka kotak amal di depan kantor DPRD. Seluruh tamu yang hadir di paripurna itu telah memberikan sumbangan sebesar Rp 2.560.000. Kami sebagai anggota DPRD, untuk memberikan sumbangan sukarela total dari 35 orang ini berhasil mengumpulkan Rp 20 juta,” ucap Ketua DPRD Kaltara, Norhayati Andris.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X