TARAKAN – Perayaan Imlek menyisakan waktu sehari saja, tepatnya 25 Februari ini. Jelang perayaan tersebut pun berimbas terhadap harga kebutuhan pokok di pasar tradisional.
Untuk harga cabai, bawang dan sayuran, mulai merangkak naik. Tidak demikian untuk harga daging sapi, harganya tidak mengalami kenaikan. Demikian diungkapkan Kepala Bidang Penguatan dan Pengembangan Perdagangan Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disdagkop-UMKM) Tarakan, Muhammad Romli. Khusus untuk daging segar lokal harga eceran tertinggi (HET) mencapai Rp 130 ribu.
Sementara untuk daging impor dipatok HET sebesar Rp 80 ribu. “Kalau untuk sayur-mayur ada kenaikan Rp 2.000 sampai Rp 5.000. Tapi kenaikan ini tidak terlalu signifikan lah,” ungkapnya.
Jelang perayaan Imlek, Disdagkop-UMKM Tarakan tidak akan melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional. “Biasanya Natal dan Idulfitri yang paling diantisipasi. Untuk Imlek ini kenaikan harga tidak terlalu tinggi,” ucapnya.
Di lain pihak, salah seorang pedagang sembako di Pasar Gusher, Husna Wati (35) mengaku ada kenaikan harga sembako yang dijual. Diantaranya, bawang merah dijual sekarang mencapai Rp 40 ribu per kg. Sebelumnya hanya Rp 35 ribu. Untuk bawang putih, sebelumnya masih dipatok harga Rp 25 ribu per kg, menjadi Rp 30 ribu per kg. “Ini dari penjual di Sulawesi yang naik harganya, makanya kami menyesuaikan. Ditambah lagi kebutuhan pembeli meningkat. Bisa jadi lah karena mau Imlek,” tuturnya.
Untuk barang seperti cabai, tomat dan jeruk masih normal. Untuk cabai merah dengan harga Rp 70 ribu per kg. Untuk cabai rawit dijual seharga Rp 75 ribu per kg. “Yang lain itu tidak ada kenaikan. Kalau gula sekitar Rp 14 ribu. Minyak goreng mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp15 ribu per 1 liter. Untuk harga beras belum kenaikan,” sebutnya. (*/sas/uno)