TARAKAN – Kantor Kesehatan Pelabuhan Tarakan meningkatkan kesiapsiagaan untuk mencegah masuknya virus Corona yang telah mengakibatkan sejumlah orang meninggal dunia di negara terjangkitnya, yakni China.
Hal ini dilakukan karena Kalimantan Utara, terutama Tarakan, dinilai rentan terjangkit virus Corona. Karena menjadi pintu masuk, baik barang, alat angkut maupun orang dari luar negeri.
Peningkatan kewaspadaan dilakukan pada fasilitas di pelabuhan maupun bandara. “Sebelumnya juga kita melakukan pengawasan. Cuma ini lebih ditingkatkan lagi frekuensinya. Jadi kita pengawasan alat angkut, orang, barang, termasuk di bandara maupun di pelabuhan laut,” ujar Kepala Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Tarakan, dr. Rina Apridayati.
Di Tarakan, Pelabuhan Malundung menjadi area yang paling mendapat perhatian. Pasalnya merupakan bersandarnya kapal-kapal pengangkut barang dari luar negeri. Untuk melakukan identifikasi terhadap penumpang dengan kartu kewaspadaan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan Tarakan menurunkan petugas.
“Ada identitas, riwayat perjalanan pelaku, kemudian ada kontak enggak selama dari negara terjangkit,” ungkapnya. Selain itu, petugas pun dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD). Seperti masker, sarung tangan dan perlengkapan lainnya.
Pengawasan dilakukan di bandara Juwata Tarakan meskipun pesawat luar negeri yang tiba hanya dari Tawau, Malaysia, yakni Mas Wings. Selain memberlakukan kartu kewaspadaan kesehatan terhadap penumpang luar negeri, juga dideteksi dengan thermo scanner untuk mengetahui suhu tubuhnya manusia.
Apabila ditemukan suhu tubuh melebihi 38 derajat celcius, maka langsung dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk diberikan penanganan medis. Sejak diinstruksikan oleh Kementerian Kesehaan pada Desember lalu, Rina mengaku belum ditemukan indikasi virus Corona.
“Untuk saat ini sih Alhamdulillah belum. Jangan sampai lah,” harapnya. Rina menjelaskan, gejala seseorang terjangkit virus Corona tidak berbeda seperti gejala flu pada umummnya.
Awalnya merasakan demam dan disertai batuk. Jika sudah parah maka seseorang susah bernafas. Salah satu media penyebaran virus Corona melalui udara. Sampai saat ini, lanjut dia, belum ada vaksin yang bisa mencegah virus tersebut. (mrs/uno)