Corona Sudah Terdeteksi di Malaysia

- Senin, 27 Januari 2020 | 16:58 WIB
Khairul
Khairul

TANJUNG SELOR – Virus Corona menjadi ancaman serius bagi China atau Tiongkok, termasuk di negara-negara lainnya. Karena penyebaran virus tersebut sangatlah cepat.  

Bahkan virus Corona telah menyebar hingga ke negara tetangga, Malaysia. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, telah mendeteksi masuknya virus tersebut ke negeri Jiran. Meskipun dipastikan, tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi virus Corona.

Konsul Pelaksana Fungsi Konsuler II, KJRI Kinabalu, Sabah, Malaysia M. Muhsinin Dolisada mengatakan, sudah ada tiga warga Malaysia yang positif terkena virus Corona. Hal itu berdasarkan informasi dari Menteri Kesehatan Malaysia.

“Sampai saat ini kita belum ada menerima informasi WNI yang terkena virus Corona. Kita tetap berharap tidak ada WNI yang terkena,” ujarnya, Minggu (26/1).

Di tempat terpisah, saat dikonfirmasi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kaltara, Agust Suwandy mengungkapkan, obatnya sudah ada. Hanya saja, untuk vaksin belum ditemukan. Sekarang ini di Indonesia ada tiga vaksin pneumonia. Tetapi, ketiga vaksin tersebut tidak cocok untuk menangkal virus yang saat ini mewabah di sebagian wilayah Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

“Sebelumnya memang sempat ada vaksin. Tapi karena virus ini baru jadi belum ada vaksin yang cocok,” ujarnya. Meskipun demikian, Kaltara belum ditetapkan siaga I virus Corona. Karena sampai saat ini Kaltara masih dalam tingkat waspada.

Sampai saat ini, memang belum ada ditemukan kasus pneumonia berat. Sebagai upaya mengantisipasi dini, di Bandar Udara Internasional Juwata Tarakan pemantauan suhu tubuh penumpang terus dilakukan menggunakan thermal scanner. Bagi penumpang dari luar negeri akan mendapatkan health alert card (kartu kewaspadaan kesehatan).

“Kartu diberikan untuk menjaga kemungkinan penumpang dari RRT yang transit di Tawau. Terhadap petugas, kita juga berikan perlindungan berupa masker jenis N-95 dan sarung tangan, bagi yang kontak langsung dengan penumpang,” tuturnya.

Selain itu juga, ambulan emergency dan ambulan evakuasi penyakit menular telah disiapkan. Apabila ada penumpang yang dicurigai terkena virus Corona, akan langsung di rujuk ke RSUD Tarakan untuk diisolasi.

Kekhawatiran terhadap dampak mewabahnya virus Corona juga dirasakan Wali Kota Tarakan. Pasalnya, anak Wali Kota Tarakan, Syadza Ulima Azalia Khair, sedang menempuh kuliah di China. Khairul telah meminta anaknya pulang ke Tarakan, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Kebetulan libur kuliah sehingga momentum yang tepat untuk pulang.

Khairul mengatakan, anaknya sebenarnya tinggal di kota Xiangyang. Meski demikian, kota tersebut masuk dalam provinsi Hubei yang ibu kotanya adalah Wuhan, tempat pertama kali mewabah virus Corona.

Sebelum pulang ke Tarakan, anaknya dan rekan-rekannya dari Indonesia sempat berlibur ke Kota Shanghai. Itu dilakukan sebelum mewabahnya virus Corona. Ketika berlibur, menurut Khairul, anaknya sempat ditolak oleh pengelola apartemen maupun hotel di Shanghai karena kuliah di Hubei University.

“Begitu dia berlibur di beberapa kota tadi, anak-anak kuliahnya di Hubei. Ada yang di apartemen malah di suruh keluar, habis itu pindah ke hotel-hotel pun dipersulit. Sehingga saya suruh putuskan untuk menyuruhnya pulang,” ujar Khairul, Sabtu (25/1).

Menurut Khairul, anaknya akan tiba di Jakarta kemudian melanjutkan perjalanan ke Tarakan. Saat tiba di Jakarta, anaknya terlebih dulu melalui thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X