TARAKAN – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Tarakan, tidak menyebutkan nominal anggaran yang dibutuhkan, untuk penanganan banjir. DPUTR tahun ini merencanakan 10 kegiatan kerja untuk perbaikan drainase, sebagai upaya menangani masalah banjir.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Perairan dan Pengendalian Banjir DPUTR Tarakan, Ajat Jatnika. Salah satunya, perbaikan dan lanjutan sisa pengerjaan yang belum terselesaikan di tahun sebelumnya. Di antaranya berada di Kelurahan Sebengkok, Selumit, Karang Balik, Mamburungan dan Karang Harapan. “Tapi ada juga kegiatan-kegiatan kami yang kafer keseluruhan di Kota Tarakan. Untuk menangani genangan-genangan kecil atau penangganan dari aduan-aduan masyarakat,” terangnya, Kamis (30/1).
Untuk Kelurahan Sebengkok, pihaknya berencana akan melakukan pengerjaan lanjutan. Sebelumnya pembangunan pengendalian banjir di kawasan tersebut belum dipasangi perangkat lain. “Tahun ini di Kelurahan Sebengkok pengerjaan fisik lanjutan dari jalan depan Hotel Harmonis hingga depan rumah makan Madurasa. Kaerna ada perangkat yang belum sempat terpasang,” jelasnya.
Selain itu, masih terdapat beberapa titik jalan yang belum dapat ditangani. Hal tersebut dikarenakan terbatasnya anggaran Pemkot Tarakan. Khusus di kawasan Kelurahan Karang Anyar, yang merupakan kawasan langganan banjir. Menurutnya, saat ini Pemkot Tarakan belum mampu melakukan penanganan di kawasan tersebut. Karena membutuhkan proses pembebasan lahan.
“Karena sungainya itu harus dilebarkan. Nah pelebaran ini lah yang belum bisa dilakukan karena padatnya pemukiman di kawasan tersebut,” ungkapnya. Meski akan menangani persoalan banjir, pihaknya belum bisa menjamin jika kawasan tersebut bebas dari ancaman banjir. Karena paling tidak adanya pembenahan tersebut bisa meminimalisir resiko banjir di Tarakan. (*/sas/uno)