Konsep Pasar Tradisional Modern

- Selasa, 4 Februari 2020 | 18:02 WIB
TINGGAL PUING: Kondisi Pasar Batu pasca kebakaran menyisakan puing-puing.
TINGGAL PUING: Kondisi Pasar Batu pasca kebakaran menyisakan puing-puing.

TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan merencanakan penataan kembali kawasan kebakaran, pasca musibah kebakaran besar di Pasar Batu, Kelurahan Sebengkok. Untuk membangun kembali dengan konsep pasar tradisional namun modern.

Demikian disampaikan Wali Kota Tarakan Khairul kepada korban kebakaran, saat memberikan arahan pada hari terakhir masa tanggap darurat, Minggu (2/2).

 “Kita maunya pasar ini menjadi pasar tradisional yang modern,” ucap Khairul. Konsep pasar tradisional modern yang dimaksud berupa pasar yang tetap menyediakan kebutuhan pokok masyarakat. Akan tetapi kondisi pasarnya lebih bersih, rapi dan lebar. Sehingga kesannya membuat masyarakat nyaman berbelanja.

Jika dibangun dengan gedung bertingkat, akan dilengkapi dengan fasilitas seperti eskalator. Khairul mencontohkan, untuk lantai I adalah pasar basah, sedangkan lantai dua mungkin untuk pakaian atau barang-barang UMKM.

“Itulah konsep tradisional modern. Itu sedang kami ajukan konsepnya,” beber mantan Sekretaris Kota Tarakan ini. Namun, semua tergantung Pemerintah Pusat. Karena dalam membangun, pihaknya membutuhkan anggaran dari Pemerintah Pusat.

Untuk merealisasikan rencana tersebut, Pemkot Tarakan sedang mengajukan usulan bantuan pembangunan pasar ke Pemerintah Pusat. Namun, Khairul belum bisa memastikan kapan terealisasi. Karena tergantung dari persetujuan Pemerintah Pusat. Khairul hanya berharap bisa terbangun pada tahun depan.

“Pasar itu memang kita akan tata. Tapi tentu butuh dana, kita lagi minta ke pusat. Mudah-mudahan pusat mau bangun, kita terima hasil saja, enggak apa-apa,” ungkapnya.  

Sementara untuk penataan kembali pemukiman warga, menurut Khairul, berencana akan membangun akses jalan yang lebih lebar. Agar memudahkan aktifitas masyarakat termasuk kendaraan.

Hal itu berkaca pada pengalaman kebakaran di lokasi tersebut. Di mana petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan karena terhambat akses jalan masuk. Untuk merealisasikan rencana tersebut, diharapkan pemahaman warga, agar dapat memberikan sedikit lahannya dimanfaatkan membangun jalan.

“Yang lahan masyarakat, rumah-rumah, yang bukan di dalam pasar, itu juga kita mau tata. Membangun jalan-jalan supaya bagus, warga mau mengorbankan tanahnya beberapa meter, supaya bila kejadian begini (kebakaran) akses mudah,” urainya.

Khairul mengimbau masyarakat untuk sabar menunggu terealisasinya rencana tersebut, karena semua membutuhkan anggaran. Hal itu dikarenakan masyarakat korban kebakaran sudah ada yang ingin berjualan di lokasi kebakaran.

Khairul menegaskan, akan menegur masyarakat yang coba membangun sebelum dilakukan penataan oleh pemerintah. Jika arahan pemerintah tidak ditanggapi dengan baik. “Makanya kami ingatkan. Tapi jika tidak diindahkan, terpaksa kita tegur di lapangan,” pungkasnya. (mrs/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X