Rela Tinggalkan Resepsi Pernikahan, Meski Gagal Lulus

- Kamis, 6 Februari 2020 | 12:26 WIB
TETAP SEMANGAT: Muharni resky, mempelai wanita yang tinggalkan resepsi pernikahan demi mengikuti tes SKD CPNS.
TETAP SEMANGAT: Muharni resky, mempelai wanita yang tinggalkan resepsi pernikahan demi mengikuti tes SKD CPNS.

Rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara sudah memasuki tahapan seleksi kompetensi dasar (SKD). Ada hal yang menarik dari peserta saat mengikuti tes CPNS.

Agus Prasetyo, Tanjung Selor

MENJADI Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan impian bagi banyak orang. Meskipun harus bersaing dengan peserta lain. Belum lagi keterbatasan kuota yang sudah ditentukan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

Namun, hal itu ternyata tidak menyurutkan peserta untuk bisa berseragam PNS. Tahapan demi tahapan pun harus dilalui. Mulai pemberkasan dokumen, administrasi hingga seleksi kompetensi dasar (SKD) dengan sistem Computer Assisted Test (CAT).

Ketika memasuki tahapan SKD, ada pembagian sesi bagi peserta. Bahkan, saat SKD digelar, ada hal menarik yang harus dilakukan salah seorang peserta. Waktu ujiannya bersamaan dengan hari pernikahan, ini terjadi kepada seorang peserta CPNS bernama Muharni Rezky. Muharni tidak tahu jika hari ujian SKD CPNS bersamaan dengan hari resepsi pernikahan dirinya.

Perempuan kelahiran Pare-Pare ini, terpaksa ”lari” dari resepsi pernikahannya. Demi mengikuti SKD CPNS, dengan riasan pengantin dan tangan masih penuh dengan lukisan Henna.

“Tes itu kan jam 4 sore, resepsi pernikahanku tadi (kemarin, Red) selesai jam 3 sore. Tapikan kita harus berada di tempat tes satu jam sebelumnya untuk registrasi,” ucap wanita berusia 23 tahun ini saat ditemui Harian Rakyat Kaltara, kemarin (5/2).

Beruntung, keputusannya untuk lari sesaat dari resepsi pernikahannya ini pun didukung sang suami. “Tadi diantar suami saya ke tempat tes ini (Laboratorium CAT),” kata dia.

Lulusan Sarjana Teknik Informatika ini mengambil formasi Analisis Data dan Informasi. Pihak keluarga sempat menelpon Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltara, untuk menanyakan jadwal tes dapat diundur atau tidak. Mengingat Muharni sedang melangsungkan resepsi pernikahan.

“Tadi telepon pegawai BKD Kaltara, apakah bisa pindah jadwal tes. Ternyata tidak bisa. Disuruh pilih antara tes atau melanjutkan resepsi pernikahan,” jelas wanita berhijab itu.

Muharni bukan tanpa sebab memutuskan untuk memilih meninggalkan resepsi pernikahan. Karena dirinya sudah mendapat restu dari suami. Apalagi resepsi pernikahannya pun sudah hampir selesai.

“Suami juga berkata ikut saja. Karena sudah setengah jalan tahapan tes CPNS. Jadi dicoba saja,” ungkapnya. Meski sudah mengorbankan untuk meninggalkan resepsi pernikahan, Muharni yang bekerja di salah satu dealer motor di Tanjung Selor, belum beruntung dalam tes SKD yang ketiga kalinya ini.

“Berharap sih lulus, tapi mungkin untuk saat ini belum. Karena nilai yang masih tergolong rendah, TWK 70 poin, TIU 80 poin dan TKP 110 poin. Total keseluruhan hanya 260 poin,” sebutnya. Dirinya pun berharap agar tes CPNS masih ada lagi untuk tahun depan. Namun, Muharni tidak putus asa, akan tetap kembali mengikuti tes CPNS bila masih ada tahun depan. “Saya belum menyerah, jika tahun depan masih ada tes lagi. Saya pasti ikut,” tuturnya. (*)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X