TARAKAN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tarakan mulai mempersiapkan diri jelang penerimaan peserta didik baru (PPDB), tahun ajaran 2020 yang tinggal menghitung bulan.
PPDB tahun 2020 tetap menggunakan zonasi, mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 44 Tahun 2019 tentang PPDB 2020. Rencananya akan membuka empat jalur.
“Tahun ini terdiri dari empat jalur, yang pertama ada namanya jalur zonasi itu persentasenya 50 persen minimal,” terang Kepala Disdikbud Tarakan, Tajuddin Tuwo, kemarin (5/2).
Selain itu, juga akan dibuka jalur afirmasi bagi siswa yang orangtuanya masuk kategori kurang mampu. Untuk jalur ini, disiapkan kuota minimal 15 persen.
Yang lainnya adalah jalur prestasi dengan kuota maksimal 30 persen. Serta jalur perpindahan dengan kuota 5 persen. Termasuk di dalamnya anak-anak guru yang mengajar di sekolah tersebut, dengan catatan apabila belum memenuhi kuota.
Namun, ada juga perbedaan dalam penerapan jalur untuk PPDB 2020 dengan tahun lalu. Menurut Tajuddin, untuk jalur afirmasi dan prestasi, boleh memilih di luar zonasi. “Perbedaan dari tahun lalu, jalur afirmasi itu atau siswa-siswa yang tidak mampu boleh memilih sekolah di luar zonasinya. Begitu juga yang berprestasi, bisa memilih sekolah di mana dia mau bersekolah. Misalnya zonasinya di Karungan misalnya, itu boleh memilih SMP 1 untuk masuk di situ,” bebernya.
Kriteria siswa berprestasi, terbagi dua kategori. Di antaranya, prestasi akademik seperti ranking kelas di sekolah yang dibuktikan rapor yang diisi oleh guru atau keterangan dari pihak sekolah. Ada juga prestasi non akademik, seperti prestasi olahraga dan kesenian yang dibuktikan sertifikat atau piagam.
Kuota siswa masing-masing sekolah, tergantung dari jumlah penyediaan kelas, menyesuaikan ruangan. Untuk SD maksimal 28 siswa per kelas, sedangkan SMP 32 siswa per kelas.
“Tapi kita sudah kalkulasi, mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi masalah,” harapnya. Tajuddin memperkirakan, jadwal PPDB digelar setelah selesainya tahapan sosialisasi pada Mei mendatang. Sementara ini masih membahas, termasuk mengkalkulasi kuota siswa yang akan diterima di sekolah negeri dengan siswa yang lulus. (mrs/uno)
