TARAKAN – Partai Demokrat belum memastikan figur yang akan diusung pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara tahun ini, meskipun telah membuka penjaringan bakal calon kepala daerah sejak beberapa waktu lalu.
Dari hasil penjaringan itu, DPD Partai Demokrat Kalimantan Utara telah mengusulkan empat nama ke pusat. Yansen TP termasuk di dalamnya. Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Utara ini menjadi satu-satunya kader yang mengikuti penjaringan di partai sendiri.
“Yang masuk itu saya sebagai kader partai, menjadi sesuatu yang lumrah saya harus ikut menjadi calon. Kemudian dari luar itu ada tiga, ada Pak Udin (Hianggio), ada Pak Irianto (Lambrie) ada pak Jusuf SK,” ujar Yansen TP saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Sabtu (8/2).
Menurut pria yang masih menjabat Bupati Kabupaten Malinau ini, proses penjaringan masih berlangsung. Yansen menyerahkan kepada mekanisme partai. “Kami kan punya proses, siapa yang ngikuti dengan baik prosesnya, itulah yang mungkin kita rekomendasikan,” ungkapnya.
Namun, Yansen punya penilaian tersendiri terkait calon pemimpin yang pantas diusung. Menurutnya, ada dua hal yang menjadi perhatian terhadap calon pemimpin.
Yakni pemimpin yang hadir karena identitas, serta pemimpin yang hadir karena pengakuan akan kemampuan dan kapasitasnya, tanpa memandang asal-usulnya. Yansen pun mengaitkan dengan semangat terbentuknya Kalimantan Utara yang dibentuk dengan semangat kebersamaan.
Dengan penilaian tersebut, Yansen menegaskan kalau partainya sedang mengkaji figur yang benar-benar memperhatikan serta diinginkan oleh rakyat, berdasarkan kenyataan di lapangan.
“Partai Demokrat melihat itu, bagaimana para figur-figur yang tampil ini orang yang memang terbaca tepat dan tidak salah lagi, lebih peduli, lebih besar perhatiannya kepada kepentingan rakyat, yang riil,” ungkapnya.
Disinggung peluangnya mendapatkan dukungan Demokrat, Yansen enggan berspekulasi. Ia justru menegaskan tujuan partainya yang ingin mencari figur yang diinginkan rakyat.
“Sekalipun saya ketua partai, kalau dinilai partai tidak mampu memberi jawaban kepada rakyat, ya jawabannya tidak tepat. Harapan kami, partai Demokrat ini, jangan kita ramai-ramai, coba tanyalah rakyat-rakyat yang di pelosok itu, di pedalaman itu, di pinggir laut itu, apa yang mereka mau,” tegasnya.
Sementara itu, disinggung namanya yang masuk dalam hasil konvensi yang dilakukan Udin Hianggio sebagai salah satu kandidat bakal calon wakil gubernur, sambil sedikit tertawa Yansen menanggapinya.
“Hehehe.. ya sah-sah aja. Saya mau menghindar kan enggak bisa, enggak mungkin menghindar ya, saya sekali enggak bisa menghindar. Apa pun proses itu,” ungkapnya.
“Saya hargai beliau sebagai orang tua, yang menurut saya satu dari orang tua yang bijak, terlepas dari asumsi-asumsi yang berkembang di masyarakat berdasarkan apa yang dilihat. Tapi menurut saya beliau adalah salah satu orang tua yang punya nilai yang positif dalam rangka membangun demokrasi di Kalimantan Utara ini,” sambung Yansen.
Namun, jadi atau tidaknya Udin Hianggio menjatuhkan pilihan kepadanya, Yansen mengembalikan kepada pria yang juga menjabat Wakil Gubernur Kalimantan Utara itu. Yansen hanya menanggapi positif terhadap cara yang dilakukan Udin Hianggio dalam mencari pendamping dengan metode konvensi.
