TANJUNG SELOR – Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Gunung Seriang, tahun ini dalam masa proses uji pembebanan atau load test.
Bahkan, uji pembebanan pun telah dilakukan sejak pertengahan Januari lalu. Load test pun masih terus berproses hingga saat ini. Setelah proses tersebut selesai, masih ada beberapa hal yang dilakukan.
Demikian disampaikan Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Rayon Tanjung Selor, Zendi Kurnia Widardo. Menurut dia, proses pengoperasian PLTD pun harus melalui mekanisme yang ada. PLTD yang memiliki kapasitas 7,5 Megawatt (MW) harus menunggu sertifikat dari Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan (Pusenlis).
“Kita targetkan awal Maret jaringan itu sudah bisa masuk, paling lama April. Itupun jika tidak ada trouble,” terang Zendi, kemarin (9/2). Meski jaringan PLTD tersebut belum masuk PLN, namun dipastikan daya listrik mengalami surplus sebesar 5 MW. Dikarenakan, jaringan pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) berkapasitas 7,5 megawatt sudah masuk ke jaringan PLN.
Selain mendapatkan daya dari PLTMG, PLN juga mendapatkan suplai tenaga listrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PT Sumber Alam Sekurau (SAS) sebesar 5,6 MW dan PLTD 7,5 MW.
“Saat ini beban puncak kita antara 13,4 megawatt hingga 14 megawatt,” sebut Zendi. Berkaitan adanya pemadaman listrik yang terjadi belum lama ini, Zendi enggan berkomentar.
“Pemadaman listrik terjadi, biasanya ada pemeliharaan atau tiba-tiba trouble. Itu bukan direncanakan, namun kami menjamin tidak terjadi pemadaman listrik lagi,” ungkap Zendi.
Sementara, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalimantan Utara (Kaltara), Ferdy Manurung Tanduklangi berharap pihak PLN agar berkomitmen. Jika Maret diupayakan harus terealisasi PLTD tersebut.
“Jangan sampai molor lagi, seperti sebelum-sebelumnya. Salah satu contohnya PLTMG,” tegasnya. Apabila ada kendala dilapangan, segera dikoordinasikan dengan ESDM Kaltara. Sehingga permasalahan yang ada di lapangan bisa segera diselesaikan.
“Saya sudah memerintakan staf agar terus memantau tahapan demi tahapan PLTD itu. Karena kami juga tidak mau lagi dibohongi,” tutur Ferdy. (*/fai/uno)
