Sulit Awasi Daerah Perbatasan

- Kamis, 13 Februari 2020 | 14:04 WIB
PEMBAHASAN PLBN: Respons Kaltara edisi ke–70 membahas manfaat dari PLBN yang dibangun pada tahun ini.
PEMBAHASAN PLBN: Respons Kaltara edisi ke–70 membahas manfaat dari PLBN yang dibangun pada tahun ini.

TANJUNG SELOR – Kalimantan Utara memiliki wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia. Wilayah perbatasan dinilai sangat rentan terhadap persoalan seperti narkotika, terorisme dan sebagainya.

Panjang perbatasan Kaltara yang mencapai 1.038 kilometer (Km) menjadi salah satu faktor yang harus difokuskan. “Sulit mengawasi daerah perbatasan, tanpa ada pihak yang bertugas menjaga perbatasan,” jelas Kepala Biro Pengelolaan Perbatasan Negara, Samuel ST Padan, (12/2).

Upaya yang dapat dilakukan dengan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN), yang saat ini telah diusulkan dan siap dibangun tahun ini. Di Kaltara, terdapat 4 PLBN, yakni Long Midang, Sei Pancang, Long Nawang dan Labang. “Pembangunan PLBN sudah diusulkan sejak 2015 silam. Bahkan sudah ada kajian dan direspon dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2019,” jelasnya.

Manfaat dari PLBN, menurut Samuel, untuk menjaga kedaulatan negara. Selain itu, pembangunan PLBN pun dapat mendorong kepentingan ekonomi masyarakat, kebudayaan, lingkungan dan sebagainya. “Kita harap ekonomi masyarakat bisa tumbuh berkembang. Artinya, PLBN bisa menjadi pusat ekonomi baru. Disepanjang 1.038 km dan kita tetapkan 4 titik itu untuk menjadi pusat ekonomi di daerah perbatasan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kaltara, Donny Fitriandi mengungkapkan, Kaltara merupakan salah satu pintu gerbang di Utara selain Kalimantan Barat. Jika dilihat dari segi politik, tidak mungkin berbagai hal dari luar langsung masuk ke Kalimantan Timur. Apalagi, beberapa wilayah di Kaltim akan menjadi Ibu Kota Negara (IKN).

Dibangunnya PLBN di Kaltara dapat mencegah hal-hal yang mengganggu kedaulatan negara. “Kaltara memiliki PLBN dengan beberapa karakteristik. Hal itu menjadi salah satu keutamaan kita di Kaltara,” ujarnya.

Untuk Sei Pancang menjadi PLBN dengan karakteristik laut. Sebab, PLBN tersebut langsung berhadapan dengan Tawau, Malaysia. PLBN itu memiliki potensinya cukup ramai. PLBN tipe sungai di Labang, bisa dilihat, bahwa tidak bisa ditembus dengan jalan darat. “Jadi satu-satunya akses dengan melalui sungai. Kita akan sesuaikan. Yang terakhir itu Long Midang dan Long Nawang adalah PLBN darat. Jadi memang akan disesuaikan desainnya dengan kondisi di lapangan,” pungkasnya. (*/fai/uno)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X