TARAKAN - Produksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kalimantan Utara, terutama di Tarakan, memiliki potensi dipasarkan ke luar negeri.
Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tarakan, Minhajuddin Napsa.
“Kami melihat potensi Tarakan ini terbuka untuk ekspansi pasar. Banyak pengusaha atau industri kecil menengah bisa berpotensi untuk meningkatkan devisa ekspor,” ujar Minhajuddin, Rabu (12/2).
Minhajuddin menegaskan, pihaknya siap memfasilitasi peluang ekspor produk UMKM Kaltara. Namun, dibutuhkan dukungan semua pihak. Karena sesuai tugas dan fungsi Bea Cukai, hanya memfasilitasi terkait administrasi hingga proses pengapalan.
Adapun permodalan hingga tujuan pasar di luar negeri, perlu sinergitas pihak terkait. “Kami berharap ada sinergitas berbagai pihak, dari pemerintah daerah, instansi-instansi vertikal lainnya, perindustrian perdagangan, Kadin, Badan POM dan sebagainya, kita duduk bersama. Supaya UMKM ini paling tidak bisa menembus pasar,” ungkapnya.
Jika sudah bisa melakukan terobosan pasar luar negeri, Minhajuddin meyakini ke depan pangsa pasar produk IMKM Tarakan untuk tujuan ekspor bisa dipacu untuk lebih meningkat.
Kantor Bea Cukai menyiapkan progam fasilitasi, yakni program kemudahan impor tujuan ekspor. Adanya program ini, barang impor yang biasanya dikenakan bea masuk. Tapi jika melalui perakitan dan dikombinasikan dengan barang lokal yang produk akhirnya untuk tujuan ekspor, akan dibebaskan bea masuk.
“Ini kemudahan, agar produk-produk akhir dari UMKM atau industri kecil yang ada di Tarakan bisa bersaing. Harga pokok produksinya tidak termasuk komponen impor lagi biayanya,” tuturnya.
Menurutnya, lembaga terkait di pusat juga sudah melakukan kerjasama. Bahkan Presiden RI Joko Widodo meminta untuk memprioritaskan kegiatan ekspor. Salah satu komoditas yang dibidik adalah produk UMKM. (mrs/uno)
