Anak Kuliah di China, Orangtua Sempat Diselimuti Kecemasan

- Senin, 17 Februari 2020 | 11:18 WIB
LEPAS CEMAS: Incenelia memeluk anaknya, Ince Indira Sabrina Fatimah Ningsih (21), saat tiba di terminal VIP Bandara Juwata Tarakan, Minggu (16/2).
LEPAS CEMAS: Incenelia memeluk anaknya, Ince Indira Sabrina Fatimah Ningsih (21), saat tiba di terminal VIP Bandara Juwata Tarakan, Minggu (16/2).

KEPULANGAN mahasiswa Kalimantan Utara dari Tiongkok, menjadi momentum melepas rasa cemas para orangtua terhadap anaknya. Dikarenakan dampak wabah virus corona yang melanda negara Tirai Bambu tersebut. 

Rasa haru bercampur bahagia dilampiaskan beberapa orangtua yang menjemput anaknya di terminal VIP Bandara Juwata Tarakan, Minggu (16/2) sekira pukul 11.00 Wita, setelah melihat kondisi anaknya sehat.

Incenelia misalnya. Langung memeluk anaknya Ince Indira Sabrina Fatimah Ningsih, begitu turun dari mobil yang menjemput mahasiswa turun dari pesawat menuju terminal VIP Bandara Juwata Tarakan.

Cukup lama ia memeluk anaknya. Wajar saja, karena warga Bulungan ini sempat khawatir kondisi anaknya ketika masih berada di Tiongkok.

“Namanya orangtua pak, pasti ada dihati. Kekhawatiran sangat pak,” ujar Incenelia. 

Ince menempuh pendidikan ilmu kedokteran di Hubei Polytechnic University, tepatnya di Kota Huangshi, Hubei. Satu jam dari Kota Wuhan yang menjadi awal penyebaran virus corona, jika menaiki bus.

Incenelia pun berterima kasih kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang telah memulangkan anaknya. Karena sebelumnya sangat memikirkan nasib anaknya ketika berada di Tiongkok. 

Meskipun informasi yang diperolehnya ketika itu, masih ada satu toko yang terbuka dan ketersediaan makanan cukup. Namun dirinya tetap cemas memikirkan, sampai kapan anaknya bertahan hidup di asrama.

“Mereka itu dibekali satu kamar itu satu galon. Jadi mereka bisa makan minum sama-sama temannya. Tapi kekhawatiran kami muncul, sampai kapan akan berakhir. Tapi kami syukur ke Pemerintah RI khususnya Pak Jokowi sudah memulangkan anak kami,” tuturnya.    

Selama anaknya di Tiongkok, Incenelia mengakui komunikasi tetap lancar. Selain itu, ia juga update memantau informasi melalui televisi. Termasuk selama mengikuti masa di karantina di Natuna.

Rasa bahagia juga diperlihatkan Warsito setelah melihat anaknya, Annisa Irba Widyasari tiba dengan kondisi sehat. Karena sebelumnya anaknya sempat mengalami kondisi terisolasi di Wuhan.

Ia menceritakan, bahwa anaknya sebenarnya kuliah di jurusan kedokteran Hubei Polytechnic University semester pertama. Ketika masuk masa libur kuliah, anaknya bersama beberapa rekannya dari sejumlah daerah di Indonesia lainnya, liburan ke Wuhan. 

“Waktu dia ke Wuhan itu masa liburan. Karena mungkin bosan di asrama, ngapain. Jadi ke Wuhan, sama temannya satu asrama, dia berempat,” ujar Warsito yang merupakan warga Bulungan.

Saat hendak pulang, anaknya bersama rekan-rekannya terjebak dengan larangan keluar Wuhan oleh Pemerintah Tiongok. Anaknya pun tidak bisa pulang dan terpaksa bertahan di apartemen tempat mereka menginap bersama teman-temannya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X