PEMBANGUNAN fisik Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kaltara bukan hanya 4 titik saja, namun ada penambahan satu titik. Selain 4 PLBN yang masuk dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2019. Masih ada satu PLBN yang merupakan hasil kesepakatan antara Indonesia dan Malaysia, dalam Sosial Ekonomi Malaysia-Indonesia (Sosek Malindo), yakni PLBN Seimenggaris di Nunukan.
Hal itu diungkapkan Kepala Biro Pengelola Perbatasan Negara Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara, Samuel ST Padan. Bahkan, usulan PLBN Seimenggaris sudah masuk dalam rencana induk (renduk) Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) tahun 2020-2024. Meskipun tidak masuk di Inpres nomor 1 tahun 2019, PLBN Seimenggaris bisa disiapkan di tahap berikutnya. Melihat kondisi yang ada, PLBN Seimenggaris sudah sangat siap.
“Tidak perlu repot lagi untuk mempersiapkan infrastruktur jalannya. Karena di lokasi itu sudah siap dengan kondisi baik. Lokasinya sudah disepakati di titik A-708 dan siap dibangun,” terang Samuel, beberapa waktu lalu.
Untuk kebutuhan lahannya, tidak ada target luasannya. Selain untuk pembangunan infrastruktur utama, juga dibutuhkan fasilitas pendukungnya. “Untuk PLBN ini bisa disiapkan 5-10 hektare. Saat ini lahan di lokasi rencana pembangunan PLBN itu berstatus hak guna usaha (HGU) perusahaan perkebunan. Jika ingin digunakan untuk kepentingan nasional, maka bisa saja dipinjampakaikan atau dibebaskan,” bebernya.
Menurutnya, untuk kajian pembangunan PLBN Seimenggaris sudah final. Namun masih ada kajian sosial ekonomi sebagai penunjang, agar bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi PLBN tersebut penunjukan langsung, tidak seperti beberapa PLBN yang sebelumnya.
Mengenai mulai dibangun fisiknya, ujar Samuel, akan disesuaikan dengan kebijakan dari pusat. Paslanya, merupakan kewenangan pusat bukan daerah. Dia menambahkan, PLBN Seimenggaris akan dibangun dengan kategori tipe B. “Selain kita, Malaysia juga sudah mulai bangun tahun ini, mulai dari Serudong sampai Klabakan,” tutupnya. (*/fai/uno)
