Penataan Kawasan Jadi Solusi

- Rabu, 19 Februari 2020 | 12:07 WIB
JADI ARANG: Ratusan rumah dan bangunan yang hangus terbakar di Pasar Batu Sebengkok, pada Januari lalu.
JADI ARANG: Ratusan rumah dan bangunan yang hangus terbakar di Pasar Batu Sebengkok, pada Januari lalu.

TARAKAN – Awal 2020 menyisakan duka bagi Tarakan. Kurun waktu dua bulan, telah terjadi tiga peristiwa kebakaran yang mengakibatkan banyak kerugian harta benda dan melahap banyak rumah.

Upaya pencegahan pun kini dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan dengan mengeluarkan surat edaran. Berisikan imbauan kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap musibah kebakaran, dengan memperhatikan sumber-sumber yang sering menjadi penyebab munculnya api.  

“Edaran sudah ke rumah-rumah ibadah. Ya kita mengimbau lagi bahwa hati-hati musim kemarau, cek kalau menggunakan lilin, PLN sering mati misalnya. Ketika mau tidur sebaiknya dimatikan, apalagi menggunakan lampu teplok. Kompor-kompor juga sebelum jalan ataupun tidur tolong dimatikan, gas-gas elpiji dilihat apakah tidak ada kebocoran,” pesan Wali Kota Tarakan Khairul, Senin (17/2).

Selain itu, Pemkot Tarakan juga sedang memikirkan upaya penanganan dini jika terjadi kebakaran. Dengan cara penataan kembali akses masuk kendaraan di kawasan pemukiman warga.

Karena berdasarkan kondisi yang terjadi di lapangan selama ini, persoalan yang muncul bukan pada kecepatan pihak terkait dalam merespon kebakaran. Karena baginya pemadam kebakaran sudah cukup cepat merespon.

Tapi persoalan pada akses masuk ke titik api. Seperti yang terjadi di Kelurahan Sebengkok, menghanguskan banyak bangunan.

“Saya melihat bahwa memang yang paling efektif harus ada penataan kawasan,” ungkap Khairul.

Tapi, merealisasikan hal itu tidaklah mudah. Karena itu, alternatif penanganan dini lainnya yang sedang direncanakan Pemkot Tarakan dengan menyediakan apar di rumah-rumah warga.

“Alat pemadam kebakaran ringan yang ada di masing-masing rumah, yang sebenarnya bisa untuk melokalisir,” imbuhnya.

Khairul mengaku, pengadaan apar pernah dianggarkan oleh Pemkot Tarakan. Oleh karena itu ia meninjau lagi penganggarannya. Jika tidak, Pemkot Tarakan akan mengajukan bantuan ke Pemerintah Pusat untuk pengadaan apar.

Alernatif lain untuk pengadaannya, Khairul membolehkan jika dianggarkan melalui dana Rukun Tetangga (RT). Namun, untuk saat ini ia tidak mengizinkan karena masih banyak persoalan  lain yang lebih prioritas.

Pemkot Tarakan kembali menyalurkan bantuan bagi warga terdampak kebakaran. Kali ini untuk warga di Kelurahan Selumit dan Jembatan Besi, Kelurahan Sebengkok.

Untuk di kelurahan Selumit, ada satu pemilik rumah, satu penyewa dan 3 orang terdampak kebakaran. Saat kejadian, seng rumahnya dibongkar agar tidak merembet. Sementara di Kelurahan Lingkas Ujung, sebanyak 8 orang merupakan pemilik rumah, dan satu orang terdampak. 

Nilainya bervariasi. Untuk warga terdampak langsung seperti pemilik rumah menerima Rp 10,6 juta. Sedangkan untuk penyewa mendapatkan Rp 10,1 juta. Bantuan tersebut, merupakan hasil penggalangan bantuan kebakaran di Sebengkok. Namun, ketika disalurkan, beberapa warga terdampak tidak mengambilnya. Mereka sepakat untuk disalurkan kepada warga terdampak kebakaran di Selumit dan Jembatan Besi.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X