TANJUNG SELOR – Kondisi Muhammad Azam, balita berusia 25 bulan masih terbaring di BLUD RSD dr H Soermarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor. Bahkan hingga saat ini pun, Azam masih belum bisa makan. Ketika diberikan makan, langsung muntah darah.
Kondisi tersebut dikarenakan hemoglobin Azam cukup rendah. Sehingga dokter berupaya untuk menaikkan hemoglobinnya. Demikian diungkapkan Ibu Azam, Nurmadya. Untuk penyakit Epidermolisis Bulosa yang diderita anak keduanya itu, belum bisa disembuhkan.
“Almarhum kakaknya, hanya Epidermolisis Bulosa saja. Untuk gizi buruk tidak. Azam ini luar dan dalam tubuhnya yang perlu diobati,” ucap sang ibu, kemarin (21/2). Nurmadya mengakui, kedua anaknya rutin diperiksakan ke Posyandu. Bahkan, saat mengandung tidak ditemukan adanya kelainan.
“Pas lahir sudah seperti itu. Saya juga sudah pasrahkan mas, mudahan ada jalannya,” kata Nurmadya. Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, Ida Bagus K Sidharaharja mengatakan, hanya melakukan pemantauan saja. Pasalnya, untuk penyembuhan penyakit yang diderita Azam merupakan wewenang rumah sakit.
“Kami sudah memantau dari bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) dan gizi. Minimal, ada jaminan kesehatan yang dimiliki orang tua Azam. Untuk penyembuhan tergantung rumah sakit. Di manapun dibawa, jika menjamin kesembuhan maka kita siap bantu,” ungkap Ida Bagus.
Menurutnya, penyakit Epidermolisis Bulosa sulit disembuhkan. Apalagi jenis penyakit tersebut langkah di Kaltara. “Di Kaltara belum pernah ada. Ini yang kedua kalinya. Padahal, rutin saja ke Posyandu. Memang tidak ada obatnya. Gizi buruk yang diderita Azam bukan karena makanan. Bisa jadi karena penyakit Epidermolisis Bulosa yang dideritanya,” tuturnya. (*/fai/uno)