“OKE” Realisasikan Program Kerja

- Senin, 2 Maret 2020 | 15:07 WIB
Walikota dan Wakil Walikota Tarakan
Walikota dan Wakil Walikota Tarakan

TARAKAN – Tepat 1 Maret kemarin, bertepatan dengan satu tahun kepemimpinan Khairul dan Effendhi Djuprianto. Duet pasangan dengan jargon “OKE” (Optimis Khairul- Effendhi) itu dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan pada 1 Maret 2019 lalu.

Selama setahun pula, Khairul mengklaim telah merealisasikan sejumlah janji-janji politiknya kepada masyarakat ketika berkampanye pada tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018.

Seperti diketahui, Visi Pemerintah Tarakan di bawah kepemimpinan Khairul dan Effendhi Djuprianto adalah  “Terwujudnya Tarakan sebagai Kota Maju dan Sejahtera melalui Smart City”, yang dijabarkan dalam 16 program kerja unggulan.

Jika mendengar keterangan Wali Kota Tarakan, Khairul, hampir semua program kerjanya telah direalisasikan, dengan capaian realisasi berpariasi. Ada yang mencapai 100 persen. ada pula yang belum sampai 100 persen.

Apa saja capaian Pemerintah Tarakan dalam setahun kemarin? Berikut penjelasan Khairul dalam wawancara dengan awak media:

1. Program Pemberdayaan Pemberdayaan Rukun Tetangga (RT)

“Janjinya kan memang kita akan mengalokasikan setiap RT itu Rp 50 – 200 juta per RT per tahun untuk kegiatan di bidang fisik, ekonomi, sosial, budaya, di tahun 2020 itu sudah kita anggarkan sebanyak 622 paket di 444 RT. Dengan alokasi anggaran Rp 44,6 miliar. Berarti kira-kira satu RT nya itu ya rata-ratanya Rp 100 juta. Tapi ada yang Rp 50 (juta), mungkin ada yang Rp 100 (juta), Rp 150 (juta), dan itu di tahun 2020 sudah berjalan. Terus insentif RT juga demikian, janji kita Rp 1 – 1,2 per bulan, tahun 2020 ini sudah kita naikkan Rp 1 juta per bulan  dari Rp 750 (ribu). Berarti kan sudah kita realisasi”.

 

2. Program bidang pendidikan

“Pemberian apresiasi bagi siswa berprestasi ini sudah kita mulai tahun lalu pada kenaikan kelas, itu kita berikan apresiasi kepada 3.849 siswa, dengan alokasi anggaran Rp 1.687.600.000. Dan pada tahun 2020 kita naikkan menjadi Rp 1.844.950.000 karena yang tahun lalu itu seperti madrasah, pondok pesantren, belum masuk, dia masuk di bawah kewenangannya Kementerian Agama. Tahun ini sudah masuk.

Program pendidikan Gratis untuk SD dan SMP ini dengan tetap memperhatikan pemenuhan anggaran untuk delapan standar pendidikan nasional, jadi kalau kita lihat bahwa biaya operasional pendidikan gratis kita lakukan di sekolah-sekolah di negeri. Kita berikan biaya operasional pendidikan yang semakin meningkat di tahun 2019 dan di tahun 2020 ini. Karena kalau dulu kan biaya operasional misalnya untuk pembayaran gaji tenaga honor, guru honor itu dibiayai dari Bosnas. Sekarang ini Bosnas betul-betul dipriroritaskan untuk kegiatan operasional sekolah. Sedangkan untuk guru-gurunya itu semuanya ditanggung oleh APBD kota yang dianggarkan melalui dana BOP.

Juga tahun ini untuk memenuhi kebutuhan kapasitas daya tampung anak sekolah khususnya untuk anak SMP, karena memang tahun lalu kita pelajari ada sekitar 200 lebih anak-anak kita yang tidak bisa tertampung, artinya termasuk di sekolah swasta juga, dan itu sekarang ditampung di SMP 13, SMP 11 dan SMP 14. Itu belum ada gedungnya, tahun ini kita mulai membangun. Mudah-mudahan 2021 sudah bisa selesai dan bisa dimanfaatkan untuk penerimaan siswa baru.

Mulai tahun 2020 ini kita juga akan menggangarkan beasiswa untuk anak yang tidak mampu untuk 1.000 anak. Alokasi per anak diberikan bantuan Rp 1 juta per tahun, itu yang baru kemampuan kita”

 

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dinkes PPU Gencar Lakukan Pencegahan DBD

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:20 WIB

Lantik Kades, Bupati Kukar Tekankan Pelayanan

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:45 WIB

47 Rumah Ibadah Dapat Hibah dari Pemkab Berau

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:04 WIB

Pemkab Berau Gencarkan Pencegahan Penularan Difteri

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:01 WIB

Wabup Mahulu Serahkan Bantuan Korban Kebakaran

Senin, 25 Maret 2024 | 11:10 WIB
X