TARAKAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tarakan telah memiliki pimpinan baru. Setelah dilantik oleh Wali Kota Tarakan Khairul bersama sejumlah pejabat struktural dan kepala sekolah, di ruang Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan, Senin (2/3).
Hariyanto mendapat tugas baru sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dari sebelumnya Kepala Bidang Pelayanan Administrasi Kependudukan Disdukcapil. Sementara Hamsyah yang sebelumnya menjabat Sekretaris, naik menjadi Kepala Disdukcapil Tarakan.
Wali Kota Tarakan Khairul mengamanahkan tugas penting bagi kedua pejabat tinggi pratama tersebut. Terhadap Kepala DLH Hariyanto misalnya, diharapkan bisa menyiapkan langkah-langkah antisipasi, mengatasi persoalan banjir hingga kekurangan air baku PDAM ketika musim kemarau.
“Taman-taman itu juga perlu kita tata lagi dengan baik, dan saya kira bapak siap-siap untuk ditelepon setiap saat. Tugas nanti yang kedua untuk DLH, reboisasi pak, yang lama sudah kita tinggalkan,” pesan Khairul dalam sambutannya.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Tarakan ini mencontohkan penanganan banjir di Jalan Aki Balak di depan markas Yonif Rider 613/RJA yang sedang dikerjakan Pemkot Tarakan dengan memperbaiki jalan dan akan dipasang juga gorong-gorong. Namun, Khairul yakin tanah masih akan turun terus.
Sehingga perlu dilakukan reboisasi bersama dinas terkait supaya bisa mengurangi tanah longsor. Termasuk juga menciptakan daerah resapan baru.
Reboisasi yang baik juga dinilai Khairul bisa mengantisipasi dalam menyiapkan cadangan bahan air baku PDAM saat musim kemarau.
Terpenting tugas Kepala DLH Tarakan, menginventarisir persoalan penerbitan izin lingkungan yang sering dikeluhkan para investor, karena terlalu lama realisasinya.
“Saya tidak tahu apa masalahnya. Bapak harus mulai melakukan inventarisasi masalah di lingungan Dinas Lingkungan Hidup. Khususnya mengapa lama, SPPL (surat pernyataan pengelolaan lingungan) nya lama, UKL-UPL (upaya pengelolaan lingkungan hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan) lama, penyusunan Amdal, dan mereka bertanya-tanya mengapa lama, tapi tidak ada jawaban,” bebernya.
Sementara terhadap Kepala Disdukcapil Tarakan, Hamsyah, Khairul menugaskan untuk membenahi kembali kinerja capaian Disdukcapil. Berdasarkan laporan yang diterimanya dari Dirjen Dukcapil Kemendagri, masih di bawah capaian kerja secara nasional.
Hasil perekaman di 2019 hanya mencapai 97,55 persen, sementara secara nasional rata-rata 98,8 persen. Termasuk pembuatan akte lahir, secara nasional rata-rata di atas 91 persen, sedangkan capaian Disdukcapil Tarakan pada 2019 hanya 85,61 persen. Sementara penyerapan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk menunjang operasional Dukcapil Tarakan, juga tidak diserap dengan baik yang hanya mencapai 89,74 persen.
Khairul juga mengingatkan bersiap-siap pindah ke mal pelayanan publik, khususnya untuk bagian pelayanan.
“Jadi saya kira bapak nanti di front office dan yang betul-betul bergerak di situ. Saya kira harus bersiap-siap untuk menyongsong itu,” harapnya.
Khairul juga menugaskan kepada Hamsyah untuk mencarikan solusi atas persoalan masyarakat dari luar Tarakan yang belum memiliki dokumen kependudukan.
