TANJUNG SELOR – Bakal Calon Gubernur Kalimantan Utara, H Udin Hinggio hingga saat ini belum tentukan pendamping, untuk maju pada Pilkada serentak mendatang.
Meskipun, H Udin—biasa disapa, masih melakukan komunikasi dengan sejumlah partai politik (Parpol). “Untuk pasangan, saya belum menentukan. Tidak perlu buru-buru, tunggu saja,” ucap pria yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Kaltara, Selasa (3/3).
Dia mengungkapkan, masih ada peluang berpasangan dengan sejumlah figur. Meski terdapat beberapa figur yang bermunculan untuk disandingkan dengan Mantan Wali Kota Tarakan ini. Seperti figur berinisial Y, U dan I. Dirinya hanya menunggu keputusan parpol, untuk figur yang akan diusung nantinya.
“Tunggu saja waktunya. Intinya kita maju untuk menentukan dan buktikan apa yang bisa dilakukan untuk masyarakat Kaltara,” ungkapnya.
Dalam calon pendamping, H Udin ada beberapa kriteria yang diharapkannya. Yang menjadi pendampingnya kelak, bisa dijadikan patner dan bukan bawahan. “Misalnya saya jadi gubernur, apapun masalah kita pecahkan bersama, untuk kebaikan masyarakat Kaltara,” tuturnya.
Sementara itu, untuk proses hasil rekomendasi parpol untuk figur yang diusung belum dikeluarkan. Meskipun sudah membuka proses penjaringan terhadap bakal calon yang maju di Pilkada. Seperti halnya DPD PDI Perjuangan Kaltara, hingga saat ini belum mengumumkan figur yang akan diusung.
Hal itu diungkapkan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kaltara, Norhayati Andris. Penentuan figur yang diusung menjadi kewenangan dan hasil survei dilakukan DPP PDI Perjuangan. “Dalam waktu dekat, kita akan mengumumkan calon yang diusung,” jelasnya.
Diperkirakan pertengahan atau akhir Maret ini, nama figur yang diusung sudah bisa diketahui. Terhadap figur yang diusung, nanti akan dipanggil ke DPP PDI Perjuangan. Dalam pilkada mendatang, PDI Perjuangan juga harus berkoalisi dengan partai lain. Dikarenakan untuk maju di Pilgub 2020, minimal kursi yang dibutuhkan di DPRD Kaltara sebanyak 7 kursi.
Sementara saat ini, kursi yang dimiliki PDI Perjuangan Kaltara baru 5 kursi. “Agar bisa mengusung kandidat di Pilgub Kaltara, kita harus berkoalisi dengan partai lain. Kita belum tahu berapa partai yang nanti bisa berkoalisi,” tuturnya. (fai/uno)
