TARAKAN – Piala Adipura sudah lama tidak diperoleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan. Hal itu pun mendapat perhatian dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan yang baru, Hariyanto.
Menurutnya, penyebab yang membuat Tarakan belum bisa meraih Piala Adipura karena tempat pembuangan akhir (TPA) yang baru belum disertifikasi.
“Titik permasalahan kita tidak mendapatkan Adipura masalah TPA. Lahan TPA bisa sebagai inter poin, yang utama dengan sertifikasi lahan,” ujar Hariyanto. Selain persoalan sertifikasi terhadap lahan TPA yang baru. Lahan TPA di Hake Babu juga kondisinya over load. “Sebetulnya dari sisi kebersihan kita sudah baik, melihat dari tim penilai. Yang permasalahan itu masalah TPA itu saja,” ucap Hariyanto.
Pemkot Tarakan berupaya menyiapkan lahan untuk TPA baru. Karena belum ada kepastian kapan lahan TPA yang baru mendapatkan sertifikasi, Hariyanto pun tidak bisa mencanangkan target Piala Adipura diraih tahun ini.
“Mudah-mudahan tahun ini bisa selesai. Bahkan sebetulnya kalau dari Kementerian PUPR sudah memberikan supporting,” harapnya.
Pekan lalu, mantan Sekretaris DLH, Amir Hamsyah, membenarkan kalau Pemerintah Tarakan telah mendapatkan lahan untuk TPA baru. Hanya saja, saat ini sedang berproses untuk sertifikasi lahan.
“Seyogianya perencanaan awal adalah di Juata Laut. Tapi ada persoalan teknis dan persoalan sosial sehingga tidak bisa dapat dilanjutkan. Makanya dilakukan relokasi, maka bergeser ke Juata Kerikil, luasannya kurang lebih 52 hektare,” tutur Amir. (mrs/uno)