TANJUNG SELOR – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kaltara berkoordinasi dengan kabupaten/kota, untuk melakukan kroscek data. Hal tersebut berkaitan dengan permintaan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltara, untuk data dukungan perseorangan pasangan Abdul Hafid Achman dan Makinun Amin. Permintaan tersebut pun disikapi Disdukcapil dengan lakukan validasi ulang. Dikatakan Kepala Disdukcapil Kaltara, Sanusi, pengecekan yang dilakukan ditemukan ada seribuan lebih data dukungan yang bermasalah. “Seribuan lebih itu, tidak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) ataupun Data Penduduk Potensial Pemilih Penilu (DP4),” jelasnya, Kamis (12/3) kemarin. Sebelum Disdukcapil turun langsung ke lapangan, sudah minta data hasil verifikasi secara keseluruhan oleh KPU Kaltara. “Sebelum mereka (KPU) berkoordinasi dengan kita. Data itulah yang menjadi acuan kita,” ujar Sanusi. Diakui Sanusi, bukan hanya data DP4 saja, bahkan ditemukan beberapa hal lainnya. Salah satunya diragukan apakah data pendukung itu tinggal di Kaltara atau tidak. Melihat data yang ada sementara ini. Data pendukung yang bermasalah terbanyak di Kabupaten Nunukan. Akan tetapi, untuk detailnya Disdukcapil Kaltara belum bisa berikan datanya. Karena perlu kroscek terlebih dahulu atau divalidasi ulang. “Kami sudah cek, tapi akan kami sandingkan lagi dengan kabupaten/kota. Sebelum 20 Maret sudah harus selesai,” tutur Sanusi. Sementara itu, KPU Kaltara akan melakasanakan pemutakhiran data pemilih. Proses sinkronisasi berkas DP4 untuk menyusun data pemilih, masih berlangsung hingga saat ini di kabupaten/kota. “Saat ini sedang berproses di kabupaten/kota sinkronisasi DP4 dengan data pemilu terakhir,” ujar Suryanata Al Islami, Ketua KPU Kaltara, Rabu (11/3) lalu. Usai proses tersebut, selanjutnya KPU Kaltara laksanakan rakor dengan mengundang KPU kabupaten/kota. Sebagai rangkaian kegiatan pemutakhiran data. Sekaligus rekrutmen petugas pemutakhiran data, tahapan dan prosesnya. (fai/uno)