Harga Sembako dan Tanaman Herbal Melonjak

- Jumat, 20 Maret 2020 | 16:00 WIB
MERANGKAK NAIK: Sejumlah harga kebutuhan pokok di pasar induk dalam beberapa hari mulai merangkak naik, kemarin (19/3).
MERANGKAK NAIK: Sejumlah harga kebutuhan pokok di pasar induk dalam beberapa hari mulai merangkak naik, kemarin (19/3).

TANJUNG SELOR - Harga kebutuhan pokok atau sembako di Pasar Induk Tanjung Selor beranjak naik. Harian Rakyat Kaltara mencatat, kenaikan terjadi pada pada komoditas seperti minyak goreng kemasan, gula, telur, rempah, gula, ayam potong, dan beberapa kebutuhan pokok lainnya.

Kenaikan ini dipicu kenaikan harga beli di agen. Hal ini diakui Sutini, pedagang di Pasar Induk. Ia terpksa ikut menaikkan harga agar tak merugi. “Saya tidak tahu penyebabnya apa. Karena memang beli dari agen sudah harganya tinggi. Terpaksa saja-lah kita naikan harga,” ujarnya kepada Harian Rakyat Kaltara.

Di lapak miliknya, harga bawang merah, bawang putih, minyak goreng, dan gula sudah berbeda dibanding beberapa hari sebelumnya. Bawang putih dari Rp 35.000 naik ke Rp 45.000 per kilogram, bawang merah dari Rp 30.000 naik ke Rp 40.000 per kilogram.

“Gula pasir dari Rp 13.000 naik menjadi Rp 16.000 per kilo. Lalu minyak goreng dari Rp 13.000 naik menjadi Rp 17.000 per liternya,” jelasnya.

Beras merk Naga dan Melon juga ikut merangsek naik. Masing-masing merangsek dari Rp 14.000 per kilogram naik menjadi Rp 16.000 per kilogram dan dari Rp 13.000 menjadi Rp 15.000 per kilogram.

Pedagang lain bernama Ningsih membenarkan perihal peningkatan harga beli di agen. Hal itu memicu naiknya harga sembako di tingkat pengecer. Yang menarik, sebutnya, permintaan tanaman herbal dan rempah juga cukup tinggi, sehingga ikut memicu tingginya harga komoditas tersebut.

“Jahe merah sekarang tembus Rp 150.000 per kilo. Biasanya cuma Rp 40.000. Temulawak dari Rp 20.000 naik menjadi Rp 30.000 per kilogram," ujarnya.

Pedagang ayam potong dan telur ayam juga terpaksa menaikkan harga karena kurangnya pasokan dari peternak.

“Ayam potong memang lagi naik selisihnya itu Rp 5000. Dari harga Rp 35.000 menjadi 40.000 per kilogram. Untuk telur ayam dari Rp 50.000 per piring menjadi Rp 55.000 per piringnya," ujarnya.

"Kalau ayam potong dan telur ayam memang rawan sekali naik karena kita mengambil dari Berau, kalau di sana berkurang stoknya. Dampaknya ke sini,” tambahnya.

Kepala Disperindagkop dan UMKM Provinsi Kaltara Hartono mengungkapkan, kenaikan sejumlah harga komoditas di pasaran sedikit banyaknya dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Meski demikian, ia meminta masyarakat tetap tenang dan berbelanja dalam jumlah wajar.

"Kenaikan harga sembako hampir terjadi di seluruh Tanah Air akibat wabah Covid-19. Tetapi kami akan terus memantau pergerakan di pasar. Masyarakat saya minta tidak ikut-ikutan panic buying. Ikuti semua arahan pemerintah di tengah wabah Covid-19 ini," ujarnya.

Hartono mengingatkan pedagang tidak memanfaatkan momentum pandemi Covid-19 untuk meraup keuntungan yang tinggi. Baik dengan menaikkan harga di luar batas kewajaran, apalagi berani menimbun persediaan.

"Tentu akan diproses secara hukum. Karena kita ada Tim Satgas Pangan yang di dalamnya terdapat unsur kepolisian. Kita akan terus pantau secara langsung maupun tidak langsung," ujarnya. (*/tyo/mua)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X