TANJUNG SELOR – Penambahan terjadi pada Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sebelumnya hanya 74 orang, kini menjadi 130 orang.
Pasalnya, tim kesehatan aktif melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat. Baik itu di bandara maupun pelabuhan dan dermaga. Dikatakan Jubir Penanganan Covid-19 Dinkes Kaltara, Agust Suwandy, seluruh wilayah di Kaltara mendapatkan pencegahan yang sama.
Petugas mendata setiap orang yang masuk maupun keluar dari Kaltara. Jika ditemukan adanya gejala-gejala, maka berstatus ODP. “Kita lakukan sudah sejak Covid-19 masuk ke Indonesia. Ini sebagai langkah pencegahan kita,” ujarnya, kemarin (24/3).
Mengenai tes korona, sampai saat ini Kaltara belum melakukan. Karena terkendala peralatan yang belum memadai. Menurutnya, belum membuka layanan pengecekan. Masih sebatas ODP dan PDP. “ODP ini pemeriksaan secara klinis dan PDP hanya pengambilan sampel,” jelasnya.
Pemprov Kaltara, masih menunggu peralatan medis dan Alat Pelindung Diri (APD) yang masih minim. Sementara itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tarakan mengkonfirmasi adanya tambahan satu orang berstatus PDP. Sudah dilakukan perawatan di ruang isolasi RSUD Tarakan.
Pasien berjenis kelamin laki-laki tersebut masuk pada Senin malam (23/3). Ia dijemput dari rumahnya untuk dibawa ke RSUD Tarakan. “Ada bertambah satu orang,” ucap Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr Devi Ika Indriyati.
Pasien tersebut sebelumnya sudah ditetapkan sebagai ODP. Karena habis bepergian dari daerah terjangkit di Sulawesi Selatan. Namun, dalam perkembangannya, merasakan gejala virus korona, sehingga dinaikkan statusnya menjadi PDP.
Dengan tambahan satu pasien itu, Devi menyebut jumlah PDP Kota Tarakan menjadi 7 orang.
Terkait, perkembangan positif ditunjukkan ODP. Hingga Selasa (24/3), sudah ada 14 ODP yang dinyatakan sehat, atau bertambah dua orang dari sebelumnya 12 orang. Jumlah ODP pun berkurang dari 42 orang, menjadi 40 orang.
Adapun jumlah masyarakat yang melaporkan diri ke hotline Dinas Kesehatan Tarakan, setelah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit tanpa gejala dengan kondisi sehat sebanyak 210 orang. Akan terus dilakukan pemantauan hingga 14 hari terkait kondisi kesehatannya.
Sedangkan orang yang dinyatakan berisiko tinggi setelah memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif virus korona masih tetap sebanyak 2 orang.
Enam sampel PDP sudah dikirimkan ke Balitbangkes Kemenkes RI. Termasuk pasien asal Kabupaten Tana Tidung (KTT) dan pasien asal Bunyu yang merupakan rujukan RS Pertamina Tarakan.
“Spesimen dikirimkan melalui pengiriman port to port pada hari ini (kemarin, Red) ke Surabaya. Kita tunggu hasilnya, mudah-mudahan negatif seperti yang sebelumnya,” harap Devi.
Dalam kesempatan tersebut, Devi mengingatkan pentingnya melakukan upaya pencegahan terhadap penyebaran virus korona. Seperti warga yang habis mengikuti ijtima di Makassar, Sulawesi Selatan, diimbau untuk tetap melaporkan diri, baik dalam kondisi sehat maupun sakit.