TANJUNG SELOR–Dampak siaga wabah Covid-19 atau virus corona mulai terasa di Tanjung Selor, selain langkanya masker. beberapa pedagang pasar basah juga sangat merasakan dampaknya secara nyata karena berkurangnya aktivitas masyarakat di luar rumah.
Indra, pedagang ikan laut, mengatakan omzetnya menurun hingga 80 persen dalam beberapa hari terakhir. “Bingung juga mau ngomong apa. Kita sebagai pedagang sangat merasakan dengan adanya virus corona ini. Omzet pedagang di sini rata-rata turun hingga 80 persen,” ujarnya, (24/3).
Menurut Indra, jika dalam hari biasa, dia memperoleh pendapatan hingga Rp 1.500.000 dalam sehari. Tapi kini dalam sehari pendapatan Indra berkisar Rp 600 ribu. “Pokoknya pendapatan menurun drastis. Pasar sepi begini, kalau hari biasa ramai pasar,” ucapnya.
Menurut dia, dengan adanya bencana Covid-19 ini harga di pasar terbilang masih normal. Namun, pembeli yang kurang. “Seperti harga ikan laut di sini belum ada yang naik, masih normal saja. Kalau untuk menaikkan kita tidak bisa karena adanya larangan dari pemerintah,” terangnya.
Di tempat yang sama, seorang pedagang ayam potong juga mengeluhkan sepinya pembeli sehingga dia berinisiatif berjualan secara online. “Selain berjualan ayam potong di pasar, sudah dua hari saya mencoba untuk berjualan di jejaring media sosial seperti Facebook,” jelas Anti.
Berjualan melalui media sosial dikatakan Anti terbilang efektif untuk mengatasi masyarakat yang takut untuk keluar rumah. “Lumayan banyak yang pesan jika lewat sosial media, jadi sistemnya diantarkan melalui ojek online dan bayar di tempat,” tuturnya.
Dia pun berharap secepatnya wabah Covid-19 atau virus corona berlalu agar tidak terasa ke perekonomian Indonesia, khususnya di Tanjung Selor.
“Untuk saat ini memang kami sebagai pedagang yang merasakan dampak virus ini. Tapi mau bagaimana lagi, apapun keputusan dari pemerintah kita sebagai masyarakat mendukung dan menurut arahan pemerintah demi kebaikan semua,” pungkasnya (tyo/kpg/kri/k8)