Hasil Tes Keluarga Pasien Covid-19 Negatif

- Minggu, 29 Maret 2020 | 16:31 WIB
Khairul
Khairul

TARAKAN – Sebanyak 50 petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan yang merawat pasien positif Covid-19, telah menjalani rapid test untuk memastikan kondisi kesehatannya pada Jumat (27/3).

Hasilnya, para petugas kesehatan tersebut dinyatakan negatif corona.“Kemudian hasil foto rontgen dada juga negatif, tidak ditemukan tanda infeksi paru,” kata Direktur RSUD Tarakan Hasbi Hasyim kepada Rakyat Kaltara.

Tes cepat akan dilanjutkan kemarin kepada 45 petugas kesehatan dan pegawai RSUD Tarakan lainnya. Mulai dari perawat hingga petugas kebersihan rumah sakit yang hasilnya kemungkinan baru diketahui hari ini. Sementara rapi test untuk keluarga pasien positif corona, akan diprioritaskan kepada keluarga yang menjaga pasien saat dirawat di rumah sakit.

“Keluarga pasien belum ada dilaporkan. Sementara untuk anak pasien yang menjaga di rumah sakit, sudah dilakukan tes dan hasilnya negatif,” katanya.

Walau demikian, jika tim gugus tugas Covid-19 memutuskan anak tersebut berstatus PDP, maka akan dirujuk ke RSUD Tarakan. Di ruang isolasi Di RSUD Tarakan, ujar dia, memiliki fasilitas 15 bed untuk pasien positif corona, dan 12 bed untuk PDP. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan 27 bed di ruang yang baru, dan mempersiapkan lagi hingga tersedia 75 bed untuk pasien corona, guna mengantisipasi membludaknya pasien. “Setelah itu, siap-siap rumah sakit lain menampung. Di dalam ada alat pendukung seperti emergency kit. Ada juga dua ruangan untuk yang negatif yang terdiri dari 6 bed,” katanya.

PERTIMBANGKAN LOCKDOWN TERBATAS

Sementara itu, Wali Kota Tarakan Khairul, mengimbau masyarakatnya agar tetap tenang namun waspada. Sebab, melihat adanya panic buying, dengan memborong bahan kebutuhan pangan di mini market dan pusat perbelanjaan, disebutnya bukanlah solusi terbaik. Pihaknya, ujar Khairul, sudah melakukan upaya pencegahan dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan di beberapa ruas jalan. “Dari awal, jika panik menyikapi masalah ini, tambah tidak menyelesaikan masalah,” katanya.

Khairul juga tengah mempertimbangkan untuk memberlakukan lockdown terbatas. Dirinya masih mempelajari aturannya, karena kebijakan lockdown harus mendapat izin dari presiden melalui menteri dalam negeri. Sebab, untuk menutup bandara dan pelabuhan, menjadi kewenangan pusat. “Kalau pun kita melakukan lockdown, itu adalah semi lockdown. Itu sedang kita pikirkan,” ujar Khairul.

Sebelum melakukannya, pihaknya akan memastikan kemampuan logistik di kota Tarakan, seperti beras dan kebutuhan pangan lainnya. Karena Tarakan bukan daerah penghasil. Karena dengan lockdown selama dua bulan, berarti tidak ada kapal masuk, yang selama ini mendistribusikan barang-barang kebutuhan pangan untuk Kota Tarakan.

“Apakah Tarakan siap? Hal itulah yang harus dicek dulu,” katanya. Namun, Khairul masih berharap lockdown secara mandiri bisa dilakukan masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

“Kalau ada yang dari luar daerah, ya lakukan isolasi mandiri. Kalau dalam situasi tanggap darurat, tentu akan kita lakukan yang lebih keras, akan kita paksa untuk dilakukan isolasi,” tuturnya.

Pihaknya juga telah menaikkan status dari siaga bencana menjadi tanggap darurat bencana non alam covid-19. Status tanggap darurat ditetapkan selama 64 hari atau hingga 29 Mei nanti. Hal itu dilakukan untuk mendukung upaya yang dilakukan Pemerintah Tarakan dalam penanggulangan pandemi virus corona.

“Kemarin kan siaga bencana, untuk persiapan mengantisipasi. Kalau tanggap darurat, sudah penanggulangan dan akan lebih besar kewenangannya untuk melakukan berbagai tindakan di lapangan,” ujar Khairul.

Menurut Khairul, dengan status tanggap darurat bencana ini, Pemkot Tarakan bisa mengambil tindakan ekstrem, tidak lagi sekedar mengimbau. Termasuk melakukan karantina lokal di RT terdampak pasien positif corona yang sedang dilakukan. Selain itu, bisa juga dilakukan isolasi secara paksa hingga pemberlakuan jam malam. Namun, Khairul menegaskan, pemerintah tetap mempertimbangkan sisi positif dan negetif dari setiap langkah yang diambil. (*/sas/mrs/udi)

Editor: uki-Berau Post

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X