TANJUNG SELOR – Dua pasien yang dinyatakan positif Covid-19, masih menjalani perawatan di rumah sakti hingga saat ini. Kedua pasien masing-masing dirawat di RSD dr H Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor dan RSUD Tarakan, kondisinya berangsur-angsur membaik.
Dikatakan Jubir Penanganan Covid-19 Dinkes Kaltara, Agust Suwandy, kedua pasien dalam kondisi stabil. Tidak ada keluhan yang berarti, meskipun telah dinyatakan positif. “Saat ini, kita melakukan pengobatan terhadap virusnya. Ini yang sedang kita upayakan. Jika sistem imun baik, maka kondisi pasien bisa stabil dan membaik,” terang Agust, Selasa (31/3).
Menruut dia, kedua pasien Covid-19 ada kemungkinan sembuh. Jika sistem imun dan kondisi terus membaik, maka keduanya bisa sembuh. Terlebih, bagi pasien yang di Tanjung Selor, tidak memiliki penyakit penyerta. “Yang di Tarakan itu ada penyakit penyerta, tetapi sebelumnya sudah dilakukan pengobatan sehingga keadaannya membaik. Kita tidak bisa memastikan, hanya berharap bisa sembuh,” ungkapnya.
Untuk 11 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), ada 4 PDP yang sudah diuji sampelnya dan hasilnya negatif. Sehingga, 4 PDP tersebut akan kembali menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP) selama 14 hari ke depan. Sementara untuk 6 PDP sampelnya akan dikirim ke laboratorium Balitbangkes Surabaya. Ada 1 PDP lagi, rencananya akan diambil sampel dua kali, sebelum dikirim ke Balitbangkes Surabaya.
“Hasil sampel yang negatif, 3 PDP dari Tarakan dan 1 PDP merupakan rujukan dari Malinau yang saat ini dirawat di Tanjung Selor,” sebutnya. Lanjutnya, gugus tugas penanganan covid-19 di Kaltara terus memantau dan mengawasi. Baik ODP, PDP dan pasien yang positif.
Disamping itu, dua kontak erat yang sebelumnya telah dilakukan rapid test juga belum dipastikan hasilnya. Untuk tenaga medis, sampai saat ini belum ada laporan mengalami gejala ataupun keluhan sakit. Untuk kondisi pasien positif Covid-19 di Tanjung Selor, senada juga diungkapkan Jubir Penanganan Covid-19 Dinkes Bulungan, dr Heriyadi Suranta. Bahwa kondisi pasien membaik.
Meski membaik, pasiena tetap harus diisolasi di rumah sakit. “Kalau sudah lewat 10 hari, spesimen akan langsung diambil untuk selanjutnya diuji,” ucapnya.
Untuk dua pasien dalam pengawasan (PDP) yang kontak dengan pasien, kondisinya baik dan tidak ada gejala. Hanya saja hasil rapid test positif, perlu dilakukan pembuktian. “Kalau satu PDP ada gejala mengarah ke Covid-19,” imbuhnya.
Bahkan, PDP tersebut memiliki riwayat kontak dengan keluarga yang dari Tawau, Malaysia. “Saya sempat tanyakan ke dokter, untuk gejala batuk dan sesak nafas, sudah tidak ada. Tapi tetap menunggu hasil spesimen,” ungkapnya.
Sementara itu, Tim Gugus Tugas Tarakan masih lakukan penelusuran terhadap orang yang kontak erat dengan pasien positif. “Masih berjalan dan kami tetap lakukan. Yang sudah di rapid test ada 132 orang. Kalau tracking banyak, lebih daripada itu malah,” jelas Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan, dr Devy Ika Indriana, Selasa (31/3).
Untuk jumlah PDP di Tarakan, tidak ada perubahan masih 10 orang. Dari jumlah tersebut, 7 orang dinyatakan negatif. Sisanya, 2 orang masih menunggu hasil pemeriksaan spesimen di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Batlitbangkes) Kota Surabaya.
Sementara untuk data ODP tercatat 108 orang. ODP di Puskesmas berjumlah 87 orang. Yang selesai menjalani masa pemantauan sebanyak 21 ODP. Masyarakat yang melapor ke hotline Dinkses Tarakan tanpa gejala dengan kondisi sehat berjumlah 430 orang. (fai/*/sas/uno)