TANJUNG SELOR – Pasien posifit Covid-19 di Kalimantan Utara (Kaltara) bertambah 4 orang. Sehingga saat ini menjadi 6 pasien yang terpapar Covid-19.
Penambahan jumlah pasien berasal dari Kabupaten Nunukan. Saat mengikuti Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan. Terhadap 4 pasien tersebut dinyatakan positif, setelah dilakukan uji spesimen dan dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
“Keempat warga berjenis kelamin laki-laki. Informasi awal disampaikan melalui WhatsApp. Agar pihak rumah sakit dapat melakukan penanganan terhadap pasien positif,” jelas Agust Suwandy, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Dinkes Kaltara, kemarin (2/4).
Agust menyebutkan, keempat peserta Ijtima masing-masing berinisial KL (60), HL (33), AA (51) dan AR (61). Sebelumnya keempat orang datang dari Gowa pada 23 Maret lalu. Sesampainya di Nunukan, keempat orang itu bersama sejumlah peserta tabligh akbar lainnya juga diperiksa.
“Setelah lakukan pemeriksaan, kami mendapati 4 orang di antaranya terindikasi mengarah ke Covid-19. Kita langsung pisahkan dan menetapkan keempatnya sebagai PDP (Pasien Dalam Pengawasan),” ungkapnya. Selanjutnya, tim Gugus Tugas Nunukan melakukan uji spesimen dengan mengambil beberapa sampel dari keempatnya.
Hasil sampel dibutuhkan waktu beberapa hari. Pada Rabu (1/4), keempat orang tersebut pun dinyatakan positif Covid-19. Tim Gugus Tugas Nunukan, selanjutnya juga lakukan tracking terhadap kontak erat dari pasien Covid-19 tersebut. Akan tetapi, jumlah orang yang kontak erat belum diketahui.
“Kami harap bantuan dan partisipasi dari pihak yang mengetahui kontak erat itu, untuk segera melapor,” pintanya. Untuk kabupaten lainnya, yang menerima kedatangan peserta tabligh akbar dari Gowa agar lakukan pengecekan dan pemantauan. Termasuk lakukan rujukan untuk diisolasi, apabila ada kasus yang dicurigai mengarah ke Covid-19.
Terpisah, Kepala Dinkes Bulungan, Imam Sujono mengatakan, masih belum bisa mendata secara keseluruhan. Karena jamaah yang saat ini tercatat kurang lebih 15 orang. Bahkan, ada juga yang lakukan isolasi di pesantren di Tanjung Palas Tengah. “Jadi sudah kita lakukan isolasi terhadap jamaah dari Gowa. Kita juga berupaya melakukan pencegahan,” ujarnya.
Imam mengakui, masih ada jamaah yang belum terdata. Dikarenakan ada juga jamaah yang tidak melapor dan kepulangannya tidak diketahui. “Ada yang lewat Sekatak, Pelabuhan Ancam dan jalur lainnya. Padahal mereka ini harus dilakukan pengecekan medis. Agar mereka segera melapor. Begitu juga masyarakat, jika ada yang mengetahui untuk segera melaporkannya kepada kami,” imbaunya.
Apabila tidak melaporkan diri, maka tim Gugus Tugas Bulungan akan menjemputnya. Jika sudah dijemput tetap tidak mau, maka akan meminta bantuan aparat keamanan.
Hal serupa juga dilakukan di Kota Tarakan terhadap jamaah Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa. Ada 11 orang langsung diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan Provinsi Kaltara. Diketahui, 11 orang tersebut sempat kontak erat dengan 4 pasien yang dinyatakan positif Corona di Nunukan.
Hal tersebut ditegaskan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Tarakan, dr Devy Ika Indriana. Bahwa 11 jamaah masuk dalam Orang Dalam Pemantauan (ODP), karena diduga melakukan kontak erat risiko tinggi. “Langkah yang telah diambil dengan menghubungi 11 jamaah, untuk diperiksa swab dan akan diisolasi di rumah sakit,” bebernya.
Pengambilan swab akan dilakukan hari ini (3/4) dan selanjutnya hasil sampel dikirim ke Balitbankes Surabaya. “Jamaah yang ada di GOR, pulangnya menggunakan pesawat dan kapal laut. Kami cari yang menggunakan kapal laut. Apalagi 11 orang ini sama-sama satu kapal,” urainya.
Menurut Devy, 4 pasien positif Covid-19 di Nunukan tidak pernah mampir ke Tarakan. Kapal KM Lambelu yang ditumpangi langsung turun di Pelabuhan Nunukan. Berkaitan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Tarakan masih 10 orang.
