Lacak 620 Penumpang KM Lambelu

- Sabtu, 4 April 2020 | 14:46 WIB
PANTAU KONDISI ODP: Wali Kota Tarakan Khairul berbincang dengan jamaah tabligh akbar yang diisolasi di RSUKT, Jumat (3/4).
PANTAU KONDISI ODP: Wali Kota Tarakan Khairul berbincang dengan jamaah tabligh akbar yang diisolasi di RSUKT, Jumat (3/4).

SAAT ini, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan sedang melacak penumpang KM Lambelu, yang diduga bersama empat pasien positif corona asal Nunukan, klaster Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan.  

Bahkan telah dikeluarkan imbauan agar penumpang KM Lambelu, yang tiba pada 28 Maret segera melapor ke tim. “Kami harapkan kepada warga Tarakan yang merupakan penumpang kapal Lambelu. Yang sandar di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan pada 28 Maret lalu, mohon melaporkan diri ke hotline center yaitu 081351432112 atau call center 112,” pinta Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan, dr Devi Ika Indriarti dalam konferensi pers, kemarin (3/4).

Menurut Devi, laporan tidak mesti harus melalui telepon. Bisa juga via WhatsApp, dengan menyebutkan nama, alamat, umur dan keluhan. Tim nantinya akan menyusun daftar penumpang yang melaporkan diri untuk dihubungi.

Devi mengakui harus mendata semua penumpang KM Lambelu, untuk menjaga kemungkinan buruk terhadap 11 jamaah tabligh akbar asal Tarakan yang diisolasi di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT). Karena diduga kontak erat dengan empat pasien positif asal Nunukan.

“Jamaah yang naik kapal Lambelu, kita sudah lakukan isolasi di rumah sakit. Sebenarnya sama dengan isolasi di rumahnya. Cuma isolasi di rumah sakit, mereka termasuk orang dalam pemantauan. Tapi risiko tinggi karena dia kontak erat dengan positif Covid-19 di Nunukan,” urainya.

Tim Gugus Tugas rencananya mengambil sampel para jamaah secara bertahap untuk diperiksa. Waktu pengiriman menjadi pertimbangan. Karena maskapai hanya menyiapkan jadwal penerbangan untuk membawa sampel pada penerbangan jam 9 pagi.

“Mungkin hari ini (kemarin, Red) sanggup sekitar lima sampel. Kemudian harus cepat dibawa ke maskapai,” imbuhnya. Terhadap penumpang KM Lambelu yang melaporkan dengan menunjukkan gejala, merencanakan untuk melakukan tes cepat menggunakan rapid test. Namun, hal itu baru bisa dilakukan setelah tujuh hari.

Sayangnya, belum memiliki data jumlah dan list penumpang KM Lambelu. Yang mengetahuinya adalah Kantor Keshyabandaran dan Otoritas Pelabuhan (SKOP) Kelas III Tarakan. Informasi yang diperoleh dari KSOP Tarakan melalui Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Tarakan, Syaharuddin, jumlah penumpang turun di Tarakan saat itu sebanyak 620 orang.

Sementara itu, bertambah dua PDP di Tarakan, berjenis kelamin laki-laki dan sudah masuk rumah sakit pada Kamis (2/4) lalu. Dengan tambahan itu, maka jumlah menjadi 12 PDP. Hasilnya, 7 PDP telah dikonfirmasi negatif, satu PDP positif dan sisanya masih menunggu hasil pemeriksaan sampel.

Adapun jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 117 orang. Sedangkan pemantauan yang dilakukan oleh petugas puskesmas sesuai tempat tinggal wilayah masing-masing ada 92 orang. Jumlah ODP yang sudah selesai menjalani pemantauan 25 orang dan dinyatakan sehat. Sedangkan masyarakat yang melaporkan diri melalui hotline Dinas Kesehatan, setelah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit, tanpa gejala dengan kondisi sehat sebanyak 448 orang dan akan terus dilakukan pemantauan. (mrs/uno)

Editor: uki-Berau Post

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X