TARAKAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara menerima bantuan alat pelindung diri (APD) dan masker dari pemerintah pusat. APD dan masker yang diutamakan untuk tenaga medis tersebut, tiba di Tarakan sekira pukul 15.30 Wita (4/4), di Pangkalan Udara (Lanud) Anang Busra Tarakan. Komandan Lanud Anang Busra Tarakan, Kolonel Penerbang (Pnb) Handaka mengatakan, pengiriman APD dengan menggunakan pesawat jenis Hercules.
Disebutnya, Kaltara mendapat jatah 80 koli APD dan 10 koli masker. Setelah diturunkan dari pesawat, barang tersebut langsung diserahkan ke Kodim 0907 Tarakan. “Barang ini sudah disemprot disinfektan dari Jakarta dan di sini juga sudah,” singkatnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0907 Tarakan, Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri (Inf) Eko Anthoni Chandra mengaku, pihaknya sudah menyerahkan bantuan tersebut ke Pemprov Kaltara. Nantinya akan didistribusikan sesuai kebutuhan di masing-masing kabupaten/kota. “Secara umum kami fasilitasi angkutan. Karena ini adalah tugas kita bersama untuk memutus rantai penyebaran Covid-19,” tuturnya.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan Provinsi Kaltara Hasbi Hasyim menjelaskan, distribusi akan dilakukan Pemprov Kaltara. Pihak pemprov akan mendata rumah sakit rujukan yang membutuhkan, sesuai dengan data yang dihimpun.
“Termasuk laporan kasus. Nanti dinas provinsi yang melihat sesuai kebutuhan masing-masing rumah sakit,” jelasnya. Tiga rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada di Kaltara menjadi prioritas untuk mendapat bantuan tersebut.
Sebenarnya, pemerintah pusat hanya menunjuk RSUD Tarakan Kaltara dan RSUD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor, sebagai rujukan Covid-19.Namun melalui SK Gubernur Kaltara, RSUD Nunukan juga menjadi rujukan dan akan mendapat bantuan APD serta masker. “Jadi nanti kita lihat. Tiga rumah sakit ini kan yang jadi rujukan. Begitu juga dengan obat sesuai kebutuhan,” imbuhnya. Sementara itu, lanjut Hasbi, persediaan APD di RSUD Tarakan sebanyak 700 set.
Menurutnya, satu petugas di RSUD Tarakan bisa menghabiskan sekitar 130 set APD dalam kurun 11 hari. “Kalau 14 hari lewat bisa lebih bisa sampai 200 APD. Karena APD wajib sekali pakai buang,” pungkasnya. (*/sas/udi)
