TANJUNG SELOR – Rencana pembongkaran jembatan Jelarai urung terlaksana. Dikarenakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan masih menunggu pemerintah pusat pengerjaan jembatan Meranti yang ada masalah.
Persoalan tersebut lebih kepada belum bisa dilalui kendaraan, karena masalah lahan warga. Demikian diungkapkan Bupati Bulungan, Sudjati. Dia mengatakan, tidak akan lakukan perundingan terhadap satu warga yang tetap mempertahankan lahannya. Solusinya, jalan di jembatan Meranti akan dibelokan beberapa meter.
“Pembebasan lahan sudah semua sebenarnya. Hanya satu saja yang menolak pembebasan lahan, kita akan belokan jalannya nanti,” jelas Sudjati, belum lama ini. Jembatan Meranti yang memiliki panjang 129 meter dengan lebar 12 meter, masih membutuhkan bantuan pemerintah pusat.
Apabila proses jembatan Meranti rampung dan bisa dilalui, maka jembatan Jelarai akan diperbaiki. Perbaikan jembatan Jelarai pun dibantu oleh pusat. “Kita upayakan dibantu anggaran dari pemerintah pusat. Melihat porsi anggaran kita, tidak akan cukup,” ungkap Sudjati.
Kondisi pondasi jembatan Jelarai saat ini bengkok. Apabila dibiarkan, dikhawatirkan bisa roboh dan menimbulkan korban. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Bulungan, Adriani mengatakan, proyek pengerjaan jembatan itu akan dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN).
“Jembatan ini harus segera dibongkar, karena sangat berbahaya jika dibiarkan,” ujar dia.
Selama proses pembongkaran hingga pengerjaan jembatan yang menghubungan antara kabupaten itu akan ditutup. Rencananya, jembatan itu akan dibongkar total, sehingga alternatif yang akan digunakan yakni jalur jembatan Meranti yang berlokasi di Jalan Meranti. (fai/uno)
