TARAKAN – Sikap tegas diambil pemuka agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Tarakan, menyikapi pandemi virus corona di Bumi Paguntaka.
Seperti yang tertuang dalam surat kesepakatan bersama FKUB Tarakan untuk beribadah di rumah yang ditandangani enam tokoh lintas agama pada 27 Maret lalu. Ada tiga poin isi kesepakatan tersebut.
Pertama, menyerukan kepada pengelola rumah ibadah agar tidak memfasilitasi ibadah yang dilaksanakan secara bersama-sama. Dengan melibatkan orang banyak dan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan agar pengelola rumah ibadah tetap melakukan pengamanan terhadap rumah ibadah tersebut.
Kedua, kepada umat beragama agar menunaikan ibadah di rumah masing-masing. Dan poin ketiga kepada umat beragama pada umumnya di mohon agar tidak keluar rumah kecuali untuk keperluan yang sangat penting dan senantiasa menjaga kesehatan diri dan keluarga.
“Kami FKUB sudah sepakat semua tokoh-tokoh agamanya untuk berbadah di rumah masing-masing. Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang memungkinkan terjadi saat kerumunan di rumah ibadah,” ujar Sekretaris FKUB Tarakan Syamsi Sarman, Senin (6/4).
Kesepakatan tokoh lintas agama ini juga akan dideklarasikan FKUB Tarakan saat menghadiri undangan Wali Kota Tarakan hari ini (7/4). Dengan kesepakatan tersebut, diharapkan semua umat kompak untuk beribadah di rumah.
Wali Kota dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tarakan tegas menegakkan aturan untuk penutupan rumah ibadah. Tentu dengan pendekatan persuasif dan pembinaan secara bertahap sampai teguran peringatan. Tokoh agama juga diminta diharapkan mem backup penuh tindakan aparat. (mrs/uno)
