500 Ton Gula Masuk April Ini

- Rabu, 8 April 2020 | 16:31 WIB
STOK GULA: Kelangkaan persediaan gula diikuti dengan lonjakan harga dipasaran.
STOK GULA: Kelangkaan persediaan gula diikuti dengan lonjakan harga dipasaran.

TARAKAN - Tingginya harga gula dikeluhkan masyarakat Kota Tarakan sejak beberapa hari terakhir. Harga gula per kilogram sudah mencapai Rp 20 ribu. Yang jadi pemicu, menipisnya persediaan gula di distributor maupun di gudang Bulog. 

Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Kota Tarakan, Elang Buana menuturkan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Bulog Tarakan, diketahui pada pertengahan April ini Bulog akan mendatangkan gula. Beberapa distributor gula juga akan kedatangan pasokan. 

“Dari distributor Sinar Terang Baru, Sri Kencana dan Cahaya Terang datangkan juga. Sehingga pertengahan April ini stok bisa normal dan kita harapkan bisa menekan harga agar kembali normal,” ujarnya, Selasa (7/4). 

Peredaran gula di dalam negeri, tambahnya, terus menipis dampak belum adanya impor gula yang masuk ke Tanah Air, imbas pandemi global Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Keadaan diperparah dengan habisnya stok gula Bulog. 

“Jika dalam sepekan ini pasokan Bulog sudah datang, harga bisa normal kembali. Akan tetapi Ramadhan tahun ini kemungkinan sepi karena Covid-19. Jadi bahan pokok ada tapi pembelinya kemungkinan berkurang,” katanya.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Tarakan, Untung Prayitno menyatakan, pemerintah (pusat) terus mengupayakan ketersediaan gula dalam negeri sekaligus dengan harga yang murah. Kata Untung, pemerintah telah merencanakan langkah impor gula. 

“Lonjakan harga ini terjadi di skala nasional. Saat ini belum masuk musim giling, sehingga pabril gula yang ada di Indonesia dalam keadaan tidak beroperasi,” ujarnya. 

Ia menambah, pertengahan April ini, gula sudah masuk dari Jakarta ke Tarakan kurang lebih sekitar 500 ton secara bertahap. Tahap pertama, akan kedatangan 100 ton, berlanjut ke pekan-pekan selanjutnya hingga 500 ton. Kebutuhan gula di Kota Tarakan diperkirakan kurang lebih 150 ton per bulan. Kebutuhan ini tidak hanya dipenuhi Bulog, namun juga distributor. 

“Harga eceran tertinggi dari pemerintah terhadap gula Bulog Rp 12.500. Kalau distributor mau datangkan tidak masalah. Tapi apakah bisa bersaing dengan harga dari Bulog yang lebih murah. Resikonya, dengan adanya gula impor yang datang dengan harga murah, masyarakat akan beli yang harga murah,” ungkapnya. Masyarakat juga diminta tak khawatir harga gula tinggi. Sebab kondisi ini tidak akan berlangsung lama seiring bakal masuknya pasokan gula. (*/sas/mua)

Editor: uki-Berau Post

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X