ZAKAT : Mengacu Harga Beras di Pasaran

- Selasa, 14 April 2020 | 12:06 WIB
HM Shaberah
HM Shaberah

KADAR zakat fitrah untuk tahun 1441 Hijriah atau 2020 Masehi telah ditetapkan melalui rapat bersama di Kantor Kementerian Agama Tarakan, Senin (13/4). 

Kadar zakat fitrah mengacu pada harga beras di pasaran. Di mana harga beras tertinggi kisaran Rp 13.500 per kilogram. Sehingga nilai zakat fitrahnya Rp 33.750 per orang.

“Beras tertinggi itu kisaran Rp 13.500, maka untuk itu zakat fitrah dikalikan 2,5 kilogram beras, Rp 33.750,” sebut Kepala Kantor Kementerian Agama Tarakan, H Muhammad Shaberah, ditemui Harian Rakyat Kaltara di ruang kerjanya, usai rapat.

Untuk beras menengah yang kisaran Rp 11.500 per kilogram, zakat fitrahnya Rp 28.750 per orang. Adapun beras terendah kisaran Rp 10 ribu, dikalikan kadar zakat 2,5 kilogram, menjadi Rp 25 ribu per orang.

Shaberah menilai, ada penurunan untuk zakat fitrah dengan kategori harga beras tertinggi dan menengah. Tahun lalu, zakat fitrah dengan harga beras tertinggi Rp 34 ribu, turun Rp 250 dari nilai zakat fitrah tahun ini yang mencapai Rp 33.750.

Begitu juga dengan nilai zakat fitrah kategori beras menengah, yang tahun lalu Rp 30 ribu, turun Rp 1.200 dari zakat fitrah tahun ini Rp 28.750.

Sebaliknya kenaikan terjadi untuk nilai zakat fitrah kategori beras terendah. Dari Rp 24 ribu tahun lalu, naik Rp 1.000 atau menjadi Rp 25.000.

Selain menyepakati nilai zakat fitrah, rapat juga menentukan nilai fidyah bagi umat muslim yang tidak bisa berpuasa karena hamil, menyusui atau orang yang sudah tua renta.

Dijelaskan Shaberah, sesuai aturan agama, yang tidak berpuasa satu hari, wajib memberi makan satu fakir miskin dalam satu hari. Namun, kebiasaan masyarakat menginginkan kemudahan berupa membayar dengan uang. Dengan pertimbangan itu, maka bisa diuangkan.

“Maka diputuskan satu hari tidak berpuasa itu dia memilih dua kategori, pertama dengan tertinggi Rp 30 ribu per hari kalikan berapa hari dia tidak berpuasa. Kategori nomor dua, Rp 25 ribu per hari tidak berpuasa. Jadi kalau sebulan dia tidak berpuasa, 30 hari, dikalikan berarti Rp 30 ribu, menjadi Rp 900 ribu,” bebernya.

Untuk pembayaran zakat fitrah, Shaberah mengimbau umat muslim membayarnya melalui lembaga amil zakat infaq dan sedekah di bawah naungan pemerintah. Seperti Baznas maupun lembaga amil zakat di bawah naungan organisasi Islam. Selain itu, bisa juga melalui unit pengumpul zakat (UPZ) bentukan Baznas yang tersebar di masjid-masjid. Shaberah mengimbau masyarakat untuk membayar zakat fitrah lebih awal.

“Kalau zakat fitrah bisa dibayar di awal Ramadan. Saya anjurkan pembayaran zakat fitrah ini silahkan ke Baznas atau unit pengumpul zakat di masjid-masjid. Bisa juga bayar zakat dengan online, artinya bayarkan pakai nomor rekening saja, yang penting niatnya,” pungkasnya. (mrs/uno)

Editor: uki-Berau Post

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X